Garut, Analisnews.co.id – Ketua Lingkungan Anak Bangsa, Tedi Sutardi, menyoroti urgensi penerapan kajian strategis dalam mewujudkan pembangunan berbasis lingkungan. Menurutnya, kritik terhadap kebijakan pemerintah harus dilihat sebagai upaya edukasi dan pengawasan agar pembangunan tetap sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.
Tedi menggarisbawahi tantangan utama berupa keseimbangan antara pemanfaatan kawasan dan prinsip keberlanjutan. Ia menyayangkan kecenderungan meniru model pembangunan dari wilayah lain tanpa mempertimbangkan kondisi lokal, termasuk pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
“KLHS adalah instrumen vital, bukan sekadar formalitas administrasi, tetapi panduan untuk memastikan pembangunan berjalan berkelanjutan,” ujarnya. Rabu,(01/01/2024).
Sebagai alat analisis yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, KLHS bertujuan mengkaji dampak kebijakan terhadap lingkungan, mencari alternatif yang ramah lingkungan, dan memberikan rekomendasi yang mendukung pengambilan keputusan.
Lebih lanjut, Tedi menegaskan bahwa KLHS mampu menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan, mencegah kerusakan ekosistem, serta meminimalkan dampak negatif pembangunan. Ia juga menekankan pentingnya kebijakan yang sesuai realitas lokal agar pembangunan lebih efektif dan relevan.
“Kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan menjadi kunci. Pembangunan harus mengutamakan manfaat ekonomi sekaligus melindungi lingkungan demi keberlanjutan bagi generasi mendatang,” pungkasnya.
Melalui pendekatan strategis berbasis lingkungan, Tedi berharap pembangunan masa depan dapat memberikan manfaat nyata tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. (Red)