Nusaharianmedia.com 18 November 2025 — Dunia seni tradisi Kabupaten Garut kembali dibuat bangga oleh sosok belia bernama Qeesyam, gadis cilik berusia enam tahun yang telah beberapa kali meraih prestasi di berbagai kompetisi tari Jaipong dan tarian Sunda. Meski usianya masih sangat muda, kemampuan dan keberaniannya tampil di panggung membuat namanya mulai dikenal di berbagai ajang seni, baik tingkat kabupaten maupun provinsi.
Qeesyam merupakan putri dari Ujang Samsul, atau yang akrab disapa Uthenk Drum, seorang seniman dari Kampung Seni, RW 03, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul. Tumbuh di lingkungan yang dekat dengan seni dan musik, Qeesyam sejak kecil sudah akrab dengan ritme dan gerakan yang kelak membawanya menemukan bakat dalam dunia tari.
Bakatnya tidak datang begitu saja. Orang tuanya melihat ketertarikan Qeesyam terhadap tarian Sunda sejak usia dini, terutama ketika melihat pertunjukan Jaipong. Dari sinilah, dukungan keluarga mulai dibangun, hingga akhirnya Qeesyam bergabung sebagai murid binaan Sanggar RC Community, tempat ia mulai mendapat pelatihan yang lebih terarah.
Di sanggar tersebut, Qeesyam digembleng oleh pelatih Gilang Art, yang menilai bahwa anak seusia Qeesyam termasuk langka karena memiliki keluwesan, daya hafal, dan ekspresi panggung yang kuat. Setiap latihan menjadi momentum perkembangan, mulai dari teknik dasar, pengolahan tubuh, hingga kemampuan mengekspresikan karakter tarian.
Saat tampil di panggung, Qeesyam kerap memukau penonton. Gerakan tubuhnya yang lincah, koordinasi dengan musik Sunda yang harmonis, serta kelenturan yang tidak biasa untuk anak seusianya membuat banyak orang kagum. Bahkan, beberapa penonton menyebut penampilannya menyerupai penari dewasa yang telah bertahun-tahun berkecimpung di dunia tari.
Prestasi demi prestasi pun mulai diraihnya. Dalam berbagai event seni tradisi di Kabupaten Garut maupun Jawa Barat, Qeesyam hampir selalu berhasil mengamankan posisi juara. Kemampuannya bersaing dengan penari-penari yang lebih tua menunjukkan bahwa kualitas seni tidak sepenuhnya ditentukan oleh usia, tetapi juga ketekunan dan latihan.
Keberhasilan Qeesyam tentu menjadi kebanggaan besar bagi orang tuanya, sanggar yang membina, dan warga sekitar yang melihat langsung proses tumbuh kembangnya. Prestasinya bukan hanya membuktikan bakat pribadi, tetapi juga membawa dampak positif bagi pelestarian seni budaya Sunda di kalangan generasi muda.
Dengan pencapaian yang terus meningkat, banyak berharap bahwa Qeesyam akan tumbuh menjadi salah satu penari kebanggaan Garut di masa depan. Bakat yang ia tunjukkan sejak usia dini menjadi modal penting untuk terus melangkah dan memperkenalkan seni Sunda ke panggung yang lebih luas. (El)







