Nusaharianmedia.com 14 Desember 2025 — Pesta demokrasi di tingkat paling dasar kembali menegaskan bahwa kedaulatan warga masih hidup dan menentukan. Pemilihan Ketua RW 04 Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, berlangsung terbuka, demokratis, dan mencerminkan kematangan politik warga di lingkungan terkecil.
Kontestasi pemilihan RW kali ini mempertemukan dua kandidat, yakni Iwan Rahmayadi sebagai calon nomor urut 1 dan RD Raja Risnandi F selaku petahana dengan nomor urut 2. Kedua calon menyampaikan visi dan komitmen pelayanan lingkungan secara terbuka di hadapan warga.
Antusiasme warga terlihat jelas dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang mencapai 334 pemilih. Tingginya partisipasi ini menegaskan bahwa warga RW 04 tidak apatis dan menyadari pentingnya kepemimpinan yang kuat, jujur, dan responsif di tingkat lingkungan.
Hasil penghitungan suara menunjukkan kemenangan tegas bagi calon nomor urut 2. RD Raja Risnandi F meraih 179 suara, unggul atas Iwan Rahmayadi yang memperoleh 149 suara, sementara 6 suara dinyatakan tidak sah.
Kemenangan ini menegaskan bahwa mayoritas warga masih memberikan kepercayaan penuh kepada RD Raja Risnandi F untuk kembali memimpin RW 04 dan melanjutkan kerja-kerja pelayanan yang selama ini dirasakan langsung oleh masyarakat.
Dalam pernyataannya, RD Raja Risnandi F menegaskan bahwa kemenangan ini bukan euforia politik, melainkan amanah besar yang harus dijawab dengan kerja nyata, keberpihakan pada warga, serta kepemimpinan yang terbuka dan tegas.
Memasuki masa kepemimpinan baru, RD Raja Risnandi F memprioritaskan Agenda 100 Hari Kerja, meliputi konsolidasi RT dan perangkat RW, pendataan ulang warga secara akurat, percepatan pelayanan administrasi, penguatan kebersihan lingkungan, serta pengaktifan kembali keamanan dan penanganan cepat persoalan sosial warga.
“RW bukan simbol kekuasaan, tetapi garda terdepan pelayanan masyarakat. Kami siap bekerja, bersinergi dengan kelurahan dan kecamatan, serta hadir menyelesaikan persoalan warga secara nyata,” tegas RD Raja Risnandi F.
Pemilihan Ketua RW ini kembali menjadi pengingat bahwa demokrasi sejati tumbuh dari bawah. RW sebagai pemerintahan terkecil dituntut tidak hanya mengurus administrasi, tetapi juga menjadi penggerak solidaritas, pelayanan, dan sinergi pembangunan demi kepentingan masyarakat







