Nusahrianmedia.com — Semangat penghijauan kembali menggema di Kabupaten Garut melalui kegiatan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia serta HUT Perumdam Tirta Intan ke-49. Acara ini dipusatkan di kawasan Mata Air Cibulakan, Desa Pamulihan, Kecamatan Cisurupan, Selasa (02/12/2025).
Dengan tema “Hijaukan Bumi, Menjaga Air: Perumdam Tirta Intan Menanam untuk Kehidupan”, kegiatan ini melibatkan jajaran Perumdam Tirta Intan, para tokoh masyarakat, serta berbagai organisasi dan instansi pemerhati lingkungan. Program ini juga menjadi bagian dari rangkaian Gerakan Penghijauan yang diinisiasi Organisasi Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS), yang kini memasuki pelaksanaan keempat.
Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan Perumdam Tirta Intan, Dinas Lingkungan Hidup, unsur Pemerintah Kabupaten Garut, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Garut H. Nurdin Yana MH yang hadir secara langsung untuk memberikan dukungan.
Dua Agenda Utama: Penyerahan Bibit dan Penanaman Pohon
Dalam sambutannya, Sekda Garut H. Nurdin Yana MH menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki dua agenda pokok. Pertama, penyerahan bibit pohon yang dikumpulkan secara swadaya oleh anggota LIBAS sebagai wujud komitmen dalam pelestarian lingkungan.
Kedua, pelaksanaan penanaman langsung di kawasan Mata Air Cibulakan sebagai langkah strategis menjaga resapan air sekaligus memperkuat konservasi sumber mata air.
Sekda menyampaikan apresiasi kepada Ketua LIBAS, Tedi Sutardi, beserta seluruh anggota LIBAS atas konsistensinya dalam menghadirkan program-program lingkungan yang berdampak positif.
“Kami sudah beberapa kali melaksanakan kegiatan bersama Libas. Ini sangat berarti, karena bukan hanya memberikan keamanan bagi masyarakat, tetapi juga keamanan bagi lingkungan. Dampaknya sangat baik untuk ketersediaan air dan keseimbangan alam,” ujarnya.
Ketua LIBAS: Menanam Adalah Komitmen, Bukan Seremonial
Ketua LIBAS, Tedi Sutardi, menyampaikan harapan besar atas menguatnya kembali gerakan penghijauan di wilayah Garut. Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Garut, khususnya Sekda, DLH, dan PDAM, yang telah mendukung empat rangkaian kegiatan penghijauan LIBAS hingga dapat berjalan lancar.
Tedi menegaskan bahwa penanaman pohon bukan sekadar kegiatan simbolis.
“Gerakan ini bukan hanya menanam, tapi merawat. Pohon-pohon yang kita tanam hari ini adalah tabungan masa depan bagi anak cucu kita,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengawasi dan merawat pohon yang telah ditanam.
“Kami mengajak seluruh warga Garut, khususnya generasi muda, untuk ikut mengawasi, merawat, dan memastikan setiap bibit yang ditanam benar-benar tumbuh. Ini bukan kerja satu pihak, tapi kerja kita semua,” tambahnya.
Tedi berharap kolaborasi antara komunitas, pemerintah, dan masyarakat dapat terus diperkuat guna memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan kehidupan warga Garut.
Sekda: Penanaman Bukan Sekadar Seremonial
Sekda Garut kembali menegaskan bahwa gerakan penanaman pohon tidak boleh berhenti sebagai seremoni belaka.
“Menanam itu bukan hanya menancapkan bibit. Tetapi harus dipantau, dirawat, agar benar-benar memberikan manfaat. Harus ada nilai kemaslahatan yang nyata bagi masyarakat,” katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak merusak pohon yang sudah ditanam.
“Saya mohon masyarakat jangan sampai membabad tanaman. Ini untuk kepentingan rakyat. Jika dijaga bersama, hasil akhirnya adalah lingkungan yang terpelihara dan masyarakat tidak termarginalkan akibat bencana yang disebabkan kerusakan hutan,” pungkasnya.
Harapan untuk Keberlanjutan Lingkungan
Menutup kegiatan, Sekda mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk merawat tanaman yang telah ditanam bersama.
“Saya mohon masyarakat dapat membantu, merawat, dan menjaga. Karena manfaatnya akan kembali untuk kita semua,” ujarnya.
Kegiatan penanaman pohon di kawasan Mata Air Cibulakan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan di Kampung Gulakan dan wilayah sekitarnya. Sinergi antara organisasi masyarakat, pemerintah, dan warga diyakini mampu memberikan dampak jangka panjang bagi kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat. (Hilman)







