Nusaharianmedia.com 13 Desember 2025 – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat telah merampungkan agenda konsolidasi organisasi di seluruh 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat. Konsolidasi ini dilakukan dengan menyerap langsung aspirasi dan masukan dari para ketua DPD kabupaten/kota, anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD, ketua Pimpinan Kecamatan (PK), serta jajaran pengurus partai di daerah.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat, MQ Iswara, menyampaikan hal tersebut saat ditemui di Hotel Santika, Garut. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Garut menjadi daerah terakhir yang dikunjungi dalam rangkaian konsolidasi yang telah menjangkau empat wilayah besar di Jawa Barat.
“Alhamdulillah, kami sudah berkeliling ke empat wilayah dan Garut menjadi daerah terakhir yang kami kunjungi. Total ada 27 kabupaten/kota yang sudah kami datangi untuk mendengar langsung masukan dari ketua PK, anggota FPG DPRD, serta para pengurus,” ujarnya.

Menurut Iswara, konsolidasi ini merupakan langkah strategis dalam menyusun peta jalan (roadmap) kemenangan Partai Golkar pada Pemilu 2029. Melalui konsolidasi menyeluruh, Golkar berupaya memperkuat struktur organisasi sekaligus mengoptimalkan kerja politik yang berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat.
Saat ini, Partai Golkar tercatat sebagai partai dengan perolehan kursi DPRD kabupaten/kota terbanyak di Jawa Barat, yakni 208 kursi. Sementara di DPRD Provinsi Jawa Barat, Golkar berada di posisi kedua dengan 19 kursi, tepat di bawah Partai Gerindra yang meraih 20 kursi.
“Kita ingin mempertahankan posisi ini dan ke depan tentu meningkatkan lagi perolehan kursi,” tegasnya.
Menanggapi dinamika politik daerah, termasuk isu figur kepala daerah, Iswara menegaskan bahwa Partai Golkar merupakan partai yang matang dan tidak bergantung pada satu tokoh tertentu.
“Golkar bukan partai yang sentralistik pada satu orang. Tidak ada pemilik Partai Golkar. Keberhasilan partai ditentukan oleh kerja kolektif kader-kadernya, baik caleg DPRD kabupaten/kota, provinsi, maupun DPR RI,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa mekanisme pencalonan kepala daerah di Partai Golkar dilakukan secara objektif melalui survei berjenjang. Penetapan calon didasarkan pada tren elektabilitas yang terukur dan diputuskan melalui mekanisme partai hingga tingkat ketua umum.
Menatap Pemilu 2029, Golkar Jawa Barat akan memfokuskan konsolidasi lanjutan pada penguatan peran anggota legislatif yang telah terpilih. Seluruh anggota FPG DPRD diminta untuk menjaga dan merawat basis pemilih di daerah pemilihan masing-masing.
“Anggota fraksi wajib merawat pemilihnya, sekaligus menambah suara dengan berbuat nyata untuk masyarakat. Kegiatan pro-rakyat seperti bakti sosial, membantu warga yang kesulitan, bazar murah, pembagian sembako, hingga pengobatan gratis harus terus dilakukan,” pungkasnya.
Dengan konsolidasi yang menyeluruh dan berkelanjutan, Partai Golkar Jawa Barat optimistis mampu memperkuat posisinya dan meraih hasil yang lebih baik pada Pemilu 2029 mendatang.







