Cimahi, Nusaharianmedia.com – Kota Cimahi yang sarat akan sejarah, sejak zaman kolonial Belanda telah menjadi pusat berbagai aktivitas militer. Hingga kini, jejak peninggalan berupa bangunan bergaya Art Deco masih berdiri kokoh, seperti Penjara Militer Poncol, Rumah Sakit Dustira, Gedung Historich (Gedung Soedirman), serta Kuburan Belanda di Jalan Kerkhof, Kelurahan Leuwigajah.
Sebagai upaya memperkenalkan warisan sejarah ini kepada generasi muda, pemerintah Kota Cimahi menyelenggarakan kegiatan Walking City Tour atau Jelajah Kota Cimahi. Kegiatan ini menggunakan moda transportasi khusus, Sakoci, dan melibatkan siswa mulai dari jenjang TK, PAUD, SD, hingga SMP se-Kota Cimahi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Nana Suyatna, menjelaskan bahwa program ini diinisiasi oleh Penjabat Wali Kota Cimahi.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar anak-anak kita, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP, semakin mengenal sejarah kota mereka. Dengan mengenal sejarah, diharapkan tumbuh rasa bangga menjadi warga Cimahi. Ke depannya, selain mengenal heritage, anak-anak juga akan dikenalkan dengan teknologi terkini, seperti animasi dan coding, sehingga dapat membantu mereka meraih cita-citanya di era digital,” ujar Nana. Kamis, (16/01/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Cimahi, Achmad Nuryana, menyampaikan bahwa program ini sebenarnya telah dirancang beberapa tahun lalu dengan tema Cimahi Military Heritage.
“Cimahi memiliki potensi sejarah yang sangat kaya, bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional. Kami menggandeng Dinas Arsip dan Perpustakaan serta Dinas Pendidikan untuk mewujudkan kegiatan ini. Tahap awal difokuskan kepada anak-anak sekolah agar mereka memahami sejarah Kota Cimahi melalui spot-spot wisata heritage,” jelas Achmad.
Ia berharap Walking Tour ini menjadi daya tarik wisata, tidak hanya bagi warga Cimahi tetapi juga bagi pengunjung dari Bandung Raya, Jawa Barat, bahkan mancanegara.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Cimahi, Dani Bastian, menambahkan bahwa program ini memberikan banyak manfaat, seperti menambah wawasan sejarah, meningkatkan kesadaran pelestarian budaya, hingga membuka peluang ekonomi lokal melalui pariwisata.
“Harapannya, masyarakat dapat lebih menghargai dan mencintai sejarah, sekaligus bangga dengan Kota Cimahi yang kecil namun indah dan penuh nilai sejarah,” tutup Dani.
Dengan program ini, Cimahi tidak hanya memperkuat identitas sebagai kota heritage tetapi juga membangun generasi muda yang peduli akan sejarah dan budaya. (Achmad Syafei)