Garut,Nusaharianmedia.com – Wartawan senior, Riki Rustiana, mengajukan pertanyaan mendalam yang menggugah kesadaran bersama: “Bisakah kita memanusiakan manusia tanpa harus memandang suku dan ras?” Dalam sebuah diskusi terbuka baru-baru ini, Riki menyampaikan pandangannya tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan yang melampaui sekat-sekat identitas, ucapnya. Jum’at, (24/01/2025).
Menurut Riki, keberagaman suku dan ras yang ada di Indonesia seharusnya menjadi kekuatan, bukan penghalang dalam memperlakukan sesama dengan adil dan manusiawi. Ia menyoroti bahwa banyak masyarakat masih terjebak dalam prasangka dan stereotip, yang sering kali menciptakan jurang pemisah antara individu dari latar belakang yang berbeda.
“Memanusiakan manusia berarti memandang mereka sebagai individu yang memiliki hak, kebutuhan, dan martabat yang sama dengan kita. Hal ini tidak boleh didasarkan pada perbedaan identitas, seperti suku atau ras, tetapi pada kesadaran bahwa kita semua adalah manusia,” kata Riki.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan toleransi sejak dini untuk membangun masyarakat yang inklusif dan menghormati perbedaan. Menurutnya, peran keluarga, sekolah, hingga media sangat vital dalam membentuk cara pandang yang lebih terbuka dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
Lebih lanjut, Riki menegaskan bahwa kebijakan pemerintah dan institusi sosial juga harus bebas dari diskriminasi. Ia berharap tidak ada lagi kesenjangan yang disebabkan oleh identitas seseorang, sehingga semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
“Kita tidak bisa memilih dilahirkan sebagai apa atau dari mana, tapi kita bisa memilih bagaimana memperlakukan orang lain. Jika kita terus menilai seseorang berdasarkan suku atau ras, kapan kita akan benar-benar menjadi manusia yang utuh?” tambahnya.
Pernyataan Riki Rustiana ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, terutama di tengah meningkatnya isu-isu sosial terkait perbedaan identitas di masyarakat. Banyak pihak yang sepakat bahwa memanusiakan manusia tanpa memandang suku dan ras adalah sebuah langkah penting menuju keadilan sosial dan persatuan bangsa.
Diskusi yang digagas oleh Riki diharapkan dapat menjadi awal dari perubahan cara pandang masyarakat, sekaligus mendorong dialog yang lebih inklusif di berbagai lini kehidupan. (DIX)