Persahabatan atau Perdagangan? Kontroversi Rentenir di Antara Teman

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 20 Maret 2025 - 17:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Nusaharianmedia.com – Praktik rentenir bukan lagi hal yang asing di tengah masyarakat. Namun, ketika fenomena ini terjadi di antara teman sendiri, muncul pertanyaan besar: apakah hal ini masih bisa diterima?

Belakangan, semakin banyak kasus di mana seseorang meminjamkan uang atau bentuk apapun kepada temannya dengan bunga tinggi, layaknya praktik rentenir profesional. Alih-alih membantu di saat sulit, pinjaman semacam ini justru menjerat peminjam dalam beban utang yang kian membengkak.

Salah satu korban, yang enggan disebutkan namanya, mengaku kecewa setelah mengaku dirinya merasa di percaya dengan dalih iba dari sahabatnya sendiri.

“Saya kira ini bentuk pertolongan, tetapi ternyata ada bunga yang harus dibayar dan sengaja membuat perjanjian bermaterai oleh dirinya sendiri(teman). Akhirnya saya malah makin kesulitan,” ungkapnya. Kamis, (20/03/2025).

Fenomena ini pun menimbulkan perdebatan. Sebagian masyarakat menilai praktik ini sebagai bentuk eksploitasi yang tidak etis, merusak kepercayaan, dan mencederai nilai persahabatan. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa meminjamkan uang tetap harus mengikuti aturan, termasuk pemberlakuan bunga sebagai jaminan risiko.

Menurut Rustiana, seorang pengamat sosial di Garut, fenomena ini mencerminkan pergeseran nilai dalam hubungan sosial.

“Dahulu, gotong royong dan saling membantu menjadi prinsip utama dalam pertemanan. Kini, banyak yang lebih memilih kepentingan pribadi dibanding solidaritas,” jelasnya.

Di sisi lain, keterbatasan akses terhadap lembaga keuangan resmi membuat banyak orang terpaksa mencari pinjaman dari lingkaran terdekat. Prosedur bank yang dianggap rumit dan persyaratan yang ketat membuat praktik peminjaman pribadi semakin marak.

Sebagai solusi, edukasi finansial menjadi hal yang krusial agar masyarakat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan tidak mudah terjerat utang dengan bunga mencekik.

Pada akhirnya, apakah praktik rentenir antar-teman ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika ekonomi saat ini, atau justru sebuah tanda lunturnya nilai-nilai kemanusiaan? Jawabannya ada pada setiap individu dan bagaimana mereka memandang esensi dari sebuah persahabatan. (Red)

Baca Juga :  Polsek Cibatu Amankan Pelaku Curanmor

Berita Terkait

Radit Julian Desak Pemerintah Segera Atasi Defisit RSUD dr. Slamet Garut
RSUD dr. Slamet Alami Defisit Keuangan, Pelayanan Kesehatan Warga Garut Terancam
RSU dr. Slamet di Ujung Tanduk: Nyawa Rakyat Garut Taruhan Politik Anggaran?
Basarnas dan perwakilan tenaga ahli dari DPR RI Dorong Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan di Garut
Setelah Viral di Media Online, BAZNAS Garut Turun Tangan Bantu Pak Yaman, Guru Honorer Difabel Bergaji Rp90 Ribu
Prihatin Kondisi Guru Honorer Disabilitas, Yudha Puja Turnawan Bersama Baznas Bawa Bantuan dan Harapan Baru
Ratusan Karyawan Perumda Tirta Intan Garut Meriahkan HUT RI dengan Jalan Sehat
Forum Pembauran Kebangsaan “Indonesiaku Indonesiamu” Digelar di Kesbangpol Garut
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 Agustus 2025 - 14:28 WIB

Radit Julian Desak Pemerintah Segera Atasi Defisit RSUD dr. Slamet Garut

Kamis, 28 Agustus 2025 - 12:43 WIB

RSUD dr. Slamet Alami Defisit Keuangan, Pelayanan Kesehatan Warga Garut Terancam

Kamis, 28 Agustus 2025 - 12:23 WIB

RSU dr. Slamet di Ujung Tanduk: Nyawa Rakyat Garut Taruhan Politik Anggaran?

Kamis, 28 Agustus 2025 - 11:38 WIB

Basarnas dan perwakilan tenaga ahli dari DPR RI Dorong Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan di Garut

Rabu, 27 Agustus 2025 - 21:25 WIB

Setelah Viral di Media Online, BAZNAS Garut Turun Tangan Bantu Pak Yaman, Guru Honorer Difabel Bergaji Rp90 Ribu

Berita Terbaru