Garut,Nusaharianmedia.com – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada 22 April, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jujun Juansyah Nurhakim, ST., MT., mengajak seluruh masyarakat Garut untuk memperkuat kepedulian terhadap lingkungan melalui langkah-langkah kecil namun nyata yang dimulai dari rumah masing-masing.
Menurut Jujun, peringatan Hari Bumi bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga bumi sebagai tempat hidup bersama.
“Hari Bumi ini bukan hanya peringatan simbolik. Ini momen reflektif, bagaimana kita sebagai manusia kembali merenungi peran dan tanggung jawab kita terhadap alam. Mulai dari hal kecil, seperti menjaga kebersihan rumah, menanam pohon, hingga mengurangi sampah plastik,” ujar Jujun saat diwawancara di kantornya, Senin (22/04/2025).
Ia menjelaskan bahwa DLH Garut sudah sejak lama konsisten menjalankan berbagai program penghijauan dan reboisasi, khususnya di wilayah-wilayah rawan bencana, lereng-lereng gunung, serta daerah-daerah tangkapan air dan resapan.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami fokus pada rehabilitasi kawasan rawan longsor dan banjir. Kita tanami pohon-pohon keras dan vegetasi penyerap air. Ini bukan hanya untuk keindahan, tapi untuk mengembalikan fungsi ekologis wilayah tersebut,” tambahnya.
Jujun menekankan bahwa salah satu makna penting Hari Bumi adalah membangun hubungan yang harmonis antara manusia dan lingkungan. Ia menyebut bahwa lingkungan yang sehat dimulai dari rumah yang bersih dan hijau.
“Jangan menunggu program besar pemerintah. Kalau setiap rumah punya satu pohon, atau memanfaatkan pekarangan untuk tanaman produktif, dampaknya akan luar biasa. Oksigen tercipta, suhu lebih sejuk, dan udara lebih segar,” jelasnya.
Selain itu, DLH Garut juga mendorong masyarakat untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari. Edukasi kepada pelajar dan komunitas terus digencarkan sebagai bagian dari investasi jangka panjang membangun generasi yang cinta lingkungan.
“Kita sudah bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan komunitas lokal untuk menyebarkan semangat pelestarian lingkungan. Karena kita tahu, menjaga bumi bukan pekerjaan satu orang atau satu instansi. Ini tanggung jawab bersama,” tegas Jujun.
Dalam penutupnya, Jujun mengajak semua elemen masyarakat Garut, mulai dari pemerintah desa, pelajar, tokoh masyarakat, hingga sektor swasta untuk menjadikan Hari Bumi sebagai titik tolak memperkuat komitmen menjaga bumi.
“Bumi ini warisan sekaligus titipan. Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan nasib generasi setelah kita. Mari mulai dari yang paling dekat: dari rumah kita sendiri,” pungkasnya. (Red)







