Reses yang digelar di Madrasah Al-Ikhlas Kampung Cipedes itu dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, di antaranya tokoh agama, tokoh pemuda, kepala desa, serta para ketua RW dan RT se-Desa Karangmulya. Suasana kebersamaan begitu terasa saat warga dengan antusias menyampaikan berbagai aspirasi kepada wakil rakyat mereka.
Aspirasi Masyarakat: Mulai dari Guru Ngaji hingga Kesehatan
Dalam forum yang terbuka dan partisipatif itu, berbagai keluhan dan kebutuhan masyarakat mencuat. Salah satu hal yang disampaikan adalah pentingnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru ngaji dan keberlangsungan kegiatan pendidikan keagamaan di madrasah-madrasah desa.
Selain itu, warga juga menyoroti kondisi infrastruktur jalan yang dinilai masih memerlukan banyak perbaikan dan pembangunan. Akses jalan yang baik, menurut warga, merupakan syarat utama bagi perputaran ekonomi desa. Tidak hanya itu, kebutuhan akan fasilitas publik seperti lapangan olahraga untuk anak muda dan jaminan layanan kesehatan juga masuk dalam daftar usulan.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Asep Rahmat dengan tegas menyatakan bahwa dirinya siap untuk memperjuangkan aspirasi warga Karangmulya.
“Saya hadir di sini bukan hanya sebagai bentuk kunjungan formal. Saya hadir untuk mendengar langsung suara masyarakat. Dan saya pastikan, semua aspirasi yang disampaikan akan menjadi bahan pokok pikiran saya dalam pembahasan anggaran tahun 2026,” ujar Asep di hadapan warga.
Prioritaskan Guru Ngaji dan Jalan Desa
Politisi muda dari Partai Gerindra ini menekankan bahwa sektor pendidikan, khususnya pendidikan keagamaan, akan menjadi salah satu prioritas dalam pokok-pokok pikirannya. Menurutnya, guru ngaji dan madrasah di desa memiliki peran besar dalam membentuk karakter generasi muda yang religius dan berakhlak.
“Guru ngaji jangan dikesampingkan. Mereka adalah penjaga moral generasi kita. Mereka berjuang bukan karena gaji, tetapi karena tanggung jawab moral. Ini yang harus kita apresiasi lewat perhatian anggaran,” jelas Asep.
Tak hanya itu, ia juga menekankan bahwa perbaikan infrastruktur jalan akan menjadi bagian penting dalam perencanaan pembangunan ke depan. Dirinya akan mengawal usulan pembangunan jalan tersebut agar bisa masuk dalam skema program infrastruktur kabupaten.
Dukung Visi Garut Hebat
Dalam sambutannya, Asep juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung terwujudnya visi besar pembangunan daerah Garut, yakni Garut Hebat. Menurutnya, pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tapi harus dibangun lewat sinergi semua pihak, mulai dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga perwakilan rakyat.
“Desa yang maju adalah cerminan dari keberhasilan pembangunan daerah. Kita ingin Karangmulya menjadi bagian dari desa-desa hebat yang ikut membangun Garut ke arah yang lebih baik,” kata Asep.
Apresiasi dari Masyarakat
Kepala Desa Karangmulya dan beberapa tokoh masyarakat yang hadir turut menyampaikan apresiasi atas kesediaan Asep Rahmat hadir langsung dan mendengar keluhan warganya. Mereka berharap aspirasi yang telah disampaikan dapat diwujudkan melalui kebijakan dan realisasi program yang nyata di tahun-tahun mendatang.
“Alhamdulillah, kami merasa didengarkan. Harapan kami, apa yang disampaikan masyarakat tadi bisa direalisasikan, terutama untuk guru ngaji dan jalan desa kami yang masih rusak,” ungkap salah seorang tokoh agama yang hadir.
Komitmen Berkelanjutan
Sebagai penutup kegiatan reses, Asep Rahmat menegaskan kembali komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya saat reses, tetapi juga dalam momen-momen penting lainnya. Ia menyadari bahwa keberadaannya di parlemen adalah amanah dari rakyat yang harus dipertanggungjawabkan dengan kerja nyata.
“Saya tidak akan berhenti di sini. Reses ini hanyalah awal dari ikhtiar kita bersama. Saya akan terus mengawal semua aspirasi ini hingga masuk ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah dan benar-benar direalisasikan,” pungkasnya.
Kegiatan reses ini membuktikan bahwa komunikasi dua arah antara masyarakat dan wakil rakyat masih sangat dibutuhkan dan menjadi fondasi penting bagi pembangunan yang partisipatif dan berkelanjutan. (Red)







