Garut,Nusaharianmedia.com – Aktivis sosial Undang Herman menyoroti nasib para petani yang menurutnya masih kerap terisolir dalam kebijakan pembangunan. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa petani adalah tulang punggung negeri, namun sering kali terpinggirkan dalam akses terhadap fasilitas, teknologi, serta kebijakan yang berpihak kepada kesejahteraan mereka.
“Petani adalah pilar utama ketahanan pangan negeri ini. Sayangnya, mereka masih sering menghadapi berbagai kendala, mulai dari harga hasil panen yang tidak stabil, kelangkaan pupuk bersubsidi, hingga akses terbatas terhadap teknologi pertanian modern,” ujar Undang Herman. Pada Sabtu, (22/03/2025).
Menurutnya, meskipun berbagai program pertanian telah digulirkan oleh pemerintah, realisasinya di lapangan masih jauh dari harapan.
Banyak petani di daerah terpencil yang tidak mendapatkan bantuan sebagaimana mestinya, sementara kebijakan yang dibuat cenderung lebih menguntungkan pihak tertentu dibandingkan petani kecil.
“Saat ini, kita butuh kebijakan yang lebih konkret dan berpihak kepada petani. Pemerintah harus memastikan ketersediaan sarana produksi, kepastian harga, serta jaminan pasar bagi hasil pertanian,” tegasnya.
Undang Herman juga menyerukan agar pemerintah lebih aktif turun ke lapangan untuk memahami langsung persoalan yang dihadapi para petani. Ia berharap ada langkah nyata yang dapat memastikan kesejahteraan petani, mengingat peran mereka yang sangat vital dalam perekonomian nasional.
“Kita tidak bisa terus-menerus membiarkan petani berjuang sendiri. Dukungan pemerintah harus lebih nyata, bukan sekadar janji dalam kebijakan,” pungkasnya.
Pernyataan Undang Herman ini mendapat respons dari berbagai pihak, terutama kelompok tani yang berharap ada perubahan nyata dalam sistem pertanian di Indonesia. (DIX)