Cimahi,Nusaharianmedia.com – Warga RT 04 RW 19, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, masih diliputi kekhawatiran akibat bencana pergeseran tanah yang belum mereda. Setelah dua rumah rusak pada Senin pagi (07/04/2026), kini jumlah bangunan terdampak bertambah menjadi empat, sementara sepuluh rumah lainnya teridentifikasi dalam zona rawan.
Pergeseran tanah pertama kali terjadi pada Senin pagi, memicu kerusakan parah pada dua rumah warga. Kini, rumah milik Indra dan satu unit lainnya di bagian bawah ikut terdampak. Indra, salah satu korban, berharap bantuan segera diberikan.
“Kalau pun harus relokasi, saya siap. Tapi kami butuh bantuan darurat dulu, seperti sembako untuk bertahan,” ujarnya. Selasa,(08/04/2025).
Kekhawatiran warga semakin besar lantaran adanya bangunan tiga lantai yang berdiri di area tertinggi. Jika bangunan itu ambruk, puluhan rumah di bawahnya bisa ikut menjadi korban.
Ketua RT setempat, Hendi, mendesak pemerintah untuk turun tangan dengan cepat.
“Warga mulai panik. Kami butuh langkah konkret dari BPBD dan Pemkot Cimahi sebelum bencana makin meluas,” katanya.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Cimahi, Kang Panji, mengonfirmasi kondisi tersebut. Menurutnya, evakuasi warga sudah dilakukan di sekitar titik paling rawan.
“Ini bukan akibat gempa, tapi karena tanah yang labil. Kami fokus pada keselamatan warga dan terus mengimbau mereka menjauhi lokasi,” jelas Panji.
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat sistem mitigasi dari tingkat kelurahan hingga RT. “Kami sudah mulai sosialisasi dan terus memantau kondisi. Kajian sementara menunjukkan perlunya penguatan dari semua lini,” tambahnya.
Saat ini, warga masih siaga menunggu tindakan lanjut dari pemerintah. Harapan mereka sederhana: bantuan segera datang, dan tidak ada korban jiwa dari bencana yang terus mengintai ini.( Achmad Syafei)







