Acara edukasi ini berlangsung di Aula Bank Mandiri Cabang Garut dan dihadiri berbagai pihak, di antaranya Bupati Garut Syakur Amien, Anggota DPR RI, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta sejumlah pelaku UMKM dari berbagai sektor.
Kegiatan ini juga melibatkan praktisi ekspor-impor dan narasumber berpengalaman yang memberikan materi terkait proses, regulasi, hingga strategi sukses dalam ekspor-impor.
Dalam sambutannya, Bupati Garut Syakur Amien mengapresiasi langkah Bank Mandiri yang dinilai mampu menjadi mitra strategis dalam memajukan UMKM lokal. “
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian, termasuk di Garut. Saat ini, kita memiliki ribuan UMKM dari berbagai sektor, mulai dari usaha kecil, menengah, hingga usaha rumahan. Melalui program seperti ini, kita membuka peluang lebih luas agar produk Garut tak hanya berjaya di dalam negeri, tapi juga dikenal dunia,” ujarnya. Selasa,06/05/2025).
Syakur juga menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan pasar luar negeri dengan produk yang berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi. Ia mengajak semua pelaku usaha untuk terus berinovasi dan meningkatkan keterampilan agar mampu memenuhi standar global.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pasar lokal. Saatnya kita menembus pasar global dengan produk-produk unggulan kita,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan Bank Mandiri Cabang Garut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Mandiri untuk mendukung UMKM naik kelas.
“Bank Mandiri hadir bukan hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai mitra pengembangan usaha. Kami ingin UMKM Garut bisa go international dengan pengetahuan yang cukup, akses yang lebih luas, dan dukungan berkelanjutan,” ungkapnya.
Salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus dalam kegiatan ini adalah kopi Garut. Berbagai kelompok dan brand kopi lokal seperti “Kopi Garut Kooi” disebut memiliki potensi besar untuk diekspor.
Dengan cita rasa yang khas dan kualitas yang telah memenuhi standar, kopi Garut diyakini mampu bersaing dengan kopi-kopi unggulan dari daerah lain di Indonesia maupun dunia. Namun demikian, para pelaku usaha kopi menyadari pentingnya dukungan pengetahuan, pelatihan, serta akses pasar yang lebih luas.
Rudi, salah satu pelaku usaha kopi Garut, mengungkapkan antusiasmenya mengikuti pelatihan ini.
“Selama ini kita hanya produksi dan jual di lokal. Dengan adanya pelatihan ini, kita jadi tahu bagaimana proses ekspor, dokumen apa saja yang dibutuhkan, sampai strategi memasarkan ke luar negeri. Ini sangat membuka wawasan,” tuturnya.
Kegiatan edukasi ekspor-impor ini dirancang berkesinambungan dengan agenda lanjutan berupa mentoring dan pendampingan usaha.
Bank Mandiri berencana memfasilitasi akses pembiayaan, konsultasi bisnis, hingga mempertemukan UMKM binaannya dengan pembeli atau mitra potensial dari luar negeri.
Perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat yang turut hadir juga mengapresiasi kegiatan ini. Mereka berharap langkah serupa dapat diperluas ke sektor-sektor lain, seperti kerajinan tangan, fesyen, hingga kuliner khas Garut.
“Garut memiliki potensi besar. Kalau kita kemas dan pasarkan dengan strategi yang tepat, saya yakin produk Garut bisa menjadi primadona di pasar global,” katanya.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara narasumber dan peserta, serta diskusi peluang pasar ekspor untuk produk-produk UMKM Garut. Para peserta berharap pelatihan ini menjadi awal yang baik untuk membuka jalan produk lokal Garut menuju pasar internasional, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Dengan adanya program edukasi ini, Bank Mandiri Cabang Garut menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM sebagai pilar ekonomi daerah, sekaligus menjadi jembatan menuju kancah perdagangan internasional. (Red)