Garut,Nusaharianmedia.com – Upaya Pemerintah Kabupaten Garut dalam meningkatkan mutu pelayanan publik kembali mendapat apresiasi luas. Melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), sebuah inovasi layanan langsung bertajuk “Talk Show Disdukcapil” kini digelar secara berkala di berbagai kecamatan di Kabupaten Garut. Program ini bukan hanya sekadar ajang sosialisasi, tetapi juga menyatu dengan pemberian layanan administrasi kependudukan secara langsung di lokasi acara.
Dalam suasana yang lebih santai namun tetap edukatif, Disdukcapil menghadirkan pelayanan lengkap,mulai dari perekaman dan pencetakan KTP elektronik, penerbitan Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian, hingga layanan perubahan data. Pendekatan ini terbukti efektif dalam mendekatkan layanan kepada masyarakat, terutama mereka yang selama ini kesulitan menjangkau kantor Disdukcapil di pusat kota.
Kepala Disdukcapil Garut, Drs. Natsir Alwi, M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari strategi jemput bola yang selama ini menjadi komitmen dinasnya.
“Kami tidak ingin ada lagi alasan masyarakat tidak memiliki dokumen kependudukan hanya karena kendala geografis atau administratif. Dengan program Talk Show ini, kami datang langsung ke tengah masyarakat. Ini bagian dari misi pelayanan inklusif dan humanis yang kami bangun,” ujar Natsir. Rabu, (16/04/2025).
Ia menekankan bahwa pelayanan kependudukan adalah hak dasar setiap warga negara, dan sudah menjadi tugas pemerintah untuk memastikan bahwa akses terhadap layanan tersebut tersedia secara merata di seluruh wilayah, termasuk daerah pelosok dan terpencil.
Program ini juga melibatkan berbagai unsur masyarakat. Mulai dari aparatur kecamatan, kepala desa, tokoh masyarakat, RT-RW, hingga relawan dilibatkan aktif dalam mobilisasi dan pendataan warga yang akan menerima layanan. Kerja kolaboratif ini menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan di lapangan.
Salah satu contoh keberhasilan terlihat di Kecamatan Samarang, tepatnya di Desa Cintakarya. Ratusan warga datang sejak pagi hari untuk mengikuti talk show sekaligus mengurus dokumen kependudukan mereka. Hendra (38), seorang petani setempat, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran layanan ini.
“Kalau ke kantor Disdukcapil harus naik angkutan, habis ongkos, belum lagi waktu. Sekarang cukup datang ke balai desa, langsung dilayani. Cepat dan tanpa ribet. Ini sangat memudahkan kami, warga desa,” ungkap Hendra dengan antusias.
Talk show sendiri tidak hanya membahas teknis layanan, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya data kependudukan yang akurat. Data tersebut menjadi dasar dalam pengajuan layanan lainnya seperti BPJS Kesehatan, bantuan sosial, pendidikan, hingga perbankan.
Menurut Natsir, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dokumen yang sah masih perlu ditingkatkan, dan program ini menjadi momentum yang sangat tepat untuk edukasi sekaligus pelayanan.
“Data kependudukan bukan hanya soal identitas, tapi menjadi pintu masuk bagi pemenuhan hak-hak sosial dan ekonomi warga. Maka kami tidak main-main dalam urusan ini,” tegasnya.
Tak hanya pelayanan tatap muka, Disdukcapil Garut juga mulai mengembangkan layanan berbasis digital, termasuk sistem antrean online dan simplifikasi alur pelayanan. Namun ia mengakui bahwa pendekatan daring belum dapat menjangkau semua kalangan.
“Kami sadar bahwa transformasi digital belum bisa sepenuhnya menggantikan interaksi langsung, terutama di wilayah pedesaan. Oleh karena itu, pendekatan hybrid tetap kami pakai. Talk show ini menjawab kebutuhan itu,” katanya.
Dampak dari program ini pun mulai terasa. Beberapa kecamatan bahkan mengajukan agar kegiatan serupa bisa digelar dua hingga tiga kali dalam setahun, mengingat besarnya manfaat yang dirasakan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Garut melalui instansi terkait juga terus memberikan dukungan penuh atas keberlangsungan program ini. Talk Show Disdukcapil dinilai telah memberikan warna baru dalam pelayanan publik yang selama ini cenderung bersifat pasif dan birokratis.
Sebagai penutup, Drs. Natsir Alwi, M.Si menyatakan bahwa pihaknya akan terus menyempurnakan pola pelayanan, baik secara teknis maupun kultural.
“Kami ingin membangun kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik. Ini bukan sekadar program, ini adalah gerakan untuk memanusiakan pelayanan,” ucapnya.
Dengan adanya program ini, Disdukcapil Garut telah mengukir langkah maju dalam reformasi pelayanan publik. Kehadiran negara di tengah rakyat melalui pelayanan yang aktif, inklusif, dan responsif adalah bentuk nyata dari pengabdian yang patut menjadi contoh. (DIX)