“Euforia Persib Juara, Persigar Terpuruk: Kontras yang Memanggil Sepak Bola Garut untuk Berbenah”

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 6 Mei 2025 - 21:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Nusaharianmedia.com – Kemenangan Persib Bandung menjuarai Liga 1 secara back-to-back membawa kebanggaan mendalam bagi masyarakat Jawa Barat. Suara klakson kendaraan, konvoi para bobotoh, dan gegap gempita perayaan mewarnai berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Garut.

Warga larut dalam euforia, merasa menjadi bagian dari kejayaan Maung Bandung, klub yang menjadi simbol kebanggaan Jawa Barat.

Namun, di balik kemeriahan itu, muncul ironi yang tak bisa diabaikan. Di saat semangat sepak bola sedang mencapai puncaknya, klub kebanggaan Garut, Persigar, justru terseok-seok di dasar kompetisi. Terdegradasi hingga ke Liga 4, Persigar kini jauh dari kejayaan, terlilit berbagai persoalan yang tak kunjung terselesaikan.

Kritik Tajam Aktivis Sepak Bola
Aktivis sepak bola Garut, Eldy Supriadi, angkat bicara mengenai kondisi memprihatinkan ini. Menurutnya, masalah utama terletak pada lemahnya manajemen dan kepengurusan yang tidak profesional.

“Persigar seperti kehilangan arah. Banyak pengurus hanya ingin menumpang nama, sekadar ikut-ikutan, tanpa ada kecintaan yang tulus kepada sepak bola Garut,” kata Eldy, saat ditemui di sela diskusi olahraga di kawasan Tarogong. Selasa, (06/05/2025).

Ia menilai, Garut memiliki potensi besar untuk berkembang di kancah sepak bola nasional. Banyak pemain muda berbakat lahir dari daerah ini. Bahkan, beberapa di antaranya kini bermain di klub-klub Liga 1. “Ironisnya, talenta hebat itu justru tak punya wadah di tanah kelahirannya. Mereka terpaksa merantau karena Persigar tak mampu menjadi rumah yang layak,” ujarnya.

Masalah Internal Mengakar
Eldy menyebut, permasalahan di tubuh Persigar sudah mengakar. Dari kepengurusan yang dinilai tidak profesional, minimnya pendanaan, hingga lemahnya sistem pembinaan pemain muda.

“Tidak ada visi jangka panjang. Tiap pergantian kepengurusan hanya membawa kepentingan sesaat, bukan untuk membangun klub secara berkelanjutan,” kritiknya.

Ia pun menyayangkan minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap kondisi ini. Menurut Eldy, sepak bola bukan hanya soal olahraga, tetapi juga bagian dari pembangunan karakter, kebanggaan daerah, hingga potensi ekonomi.

“Banyak daerah lain yang serius mengelola klubnya, bahkan Sepak bola masih jadi nomor sekian,” tuturnya.

Seruan untuk Berbenah
Di tengah sorotan ini, berbagai pihak mulai mendorong adanya perubahan di tubuh Persigar. Beberapa komunitas suporter bahkan sudah menyuarakan desakan agar kepengurusan mundur dan digantikan oleh figur-figur baru yang lebih profesional dan punya dedikasi.

“Kalau mau maju, harus ada perombakan total. Bukan hanya ganti orang, tapi juga ganti sistem. Harus ada transparansi, profesionalisme, dan komitmen jangka panjang,” tegas Eldy.

Sementara itu, pecinta sepak bola Garut lainnya, Dede Setiadi, berharap euforia kemenangan Persib menjadi pelecut semangat untuk membangkitkan sepak bola lokal.

“Kita boleh bangga sama Persib, tapi jangan lupa membangun klub sendiri. Masa kita cuma jadi penonton terus?” ujarnya.

Ke Mana Arah Sepak Bola Garut?
Kini, pertanyaan besar menggantung: ke mana arah sepak bola Garut? Di saat gairah sepak bola di Jawa Barat sedang membuncah, mampukah Persigar bangkit dari keterpurukan? Ataukah klub ini akan terus terperosok, menjadi catatan kelam di tengah kemeriahan?

Waktu akan menjawab. Namun yang pasti, publik Garut mulai lelah hanya menjadi penonton keberhasilan orang lain. Mereka ingin melihat Persigar bangkit, bukan sekadar ikut bertepuk tangan untuk klub tetangga. (Red)
Baca Juga :  Satlantas Polres Garut Gelar Operasi Dak Gar Kasat Mata di Alun-Alun Tarogong,Sejumlah Pelanggaran Terjaring: Ini Penjelasan Ipda Ade Sulaeman

Berita Terkait

KH. Aceng Malki Anggota DPRD provinsi Dorong Percepatan Perda Kepemudaan di Kabupaten Garut
Rendy Destra: Rapimda Berjalan Lancar Meski Penuh Dinamika, Agil Syahrizal Diusung Melalui Proses Demokratis
Sekdes Mekarjaya Aktif Salurkan Bantuan Beras dan Kawal Program Pembinaan Desa
Polsek Banjarwangi Cek TKP Longsor yang Menimpa Rumah Warga
Dedi Rudiana, Kepala Desa yang Menginspirasi: Masyarakat Cikelet Nobatkan Kades Cigadog sebagai Teladan Kepemimpinan
Pemdes Situsari Gelar Pencermatan RPJMDes dan Evaluasi RKPDes 2025: Landasan Strategis Menuju Pembangunan Desa yang Lebih Responsif dan Terarah
Longsor Tutup Jalan Utama di Banjarwangi,Polsek dan Warga Kerja Keras Bersihkan Material
Kapolres Garut Berikan Santunan untuk Korban Longsor Cipongpok, Tinjau Langsung Lokasi Bencana
Berita ini 49 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 15:34 WIB

Rendy Destra: Rapimda Berjalan Lancar Meski Penuh Dinamika, Agil Syahrizal Diusung Melalui Proses Demokratis

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Sekdes Mekarjaya Aktif Salurkan Bantuan Beras dan Kawal Program Pembinaan Desa

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:50 WIB

Polsek Banjarwangi Cek TKP Longsor yang Menimpa Rumah Warga

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:26 WIB

Dedi Rudiana, Kepala Desa yang Menginspirasi: Masyarakat Cikelet Nobatkan Kades Cigadog sebagai Teladan Kepemimpinan

Senin, 4 Agustus 2025 - 11:39 WIB

Pemdes Situsari Gelar Pencermatan RPJMDes dan Evaluasi RKPDes 2025: Landasan Strategis Menuju Pembangunan Desa yang Lebih Responsif dan Terarah

Berita Terbaru