Inilah Asal Usul dan Perubahan Makna Kata “Bajingan”

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 16 Januari 2025 - 22:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut Opini, Nusaharianmedia.com – Kata “bajingan” memiliki asal-usul yang menarik dari tradisi masyarakat Jawa, terutama di Jawa Tengah, sebelum era Sultan Agung. Awalnya, “bajingan” merujuk pada profesi pengendali gerobak sapi, yang merupakan alat transportasi utama pada masa itu.

Di lain sisi, para bajingan yang satu ini. Mereka memiliki peran penting dalam kehidupan ekonomi pedesaan, karena dalam kesehariannya mereka mengangkut barang dan hasil bumi antar wilayah.

Istilah ini sebenarnya berasal dari nama seorang tokoh bernama “Mbah Jingan,” seorang pekerja serba bisa yang dikenal sebagai petani, buruh pemanjat kelapa, sekaligus pengendali gerobak sapi. Nama “Mbah Jingan” kemudian dipersingkat menjadi “Bah -Jingan,” yang akhirnya berkembang menjadi istilah yang kita kenal sekarang.

Namun, seiring waktu, makna kata “bajingan” mengalami pergeseran. Karena sering terlambat menjemput pelanggan, para pengendali gerobak sapi mulai mendapat keluhan dari masyarakat. Akibatnya, kata “bajingan” perlahan berubah menjadi ejekan hingga umpatan dengan konotasi negatif.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “bajingan” kini diartikan sebagai penjahat, pencopet, atau makian untuk seseorang yang kurang ajar. Pada era 1960-an hingga 1970-an, kata ini semakin umum digunakan sebagai ungkapan makian di masyarakat.

Meski maknanya telah berubah, asal-usul kata “bajingan” mengingatkan kita pada jejak sejarah budaya transportasi dan kehidupan sosial di tanah Jawa.

dikutip dari berbagai sumber media online
—Dusun Puyang Stories— (Red)

Baca Juga :  Pemkot Bogor Siapkan Langkah Konkret untuk Terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis

Berita Terkait

Ketenangan Jiwa yang Terusik : Antara Kebebasan dan Kendali
Pemdes Sarimukti Bersama Kemensos Bantu Tiara, Anak Usia 11 Tahun dengan Kelainan Kaki
Aliansi Umat Islam Garut Gelar Audensi Panas dengan DPRD dan Pemkab
Kapolres Garut Beserta Pengurus Bhayangkara Cabang Garut Bagikan Santunan Kepada Anak- Tunanetra
Tunjukan Rasa Kepedulian, Sidokkes Polres Garut Salurkan Sembako
Wakil Ketua DPRD Garut, Ayi Suryana, SE : Kami Terima Audensi dari FORWARG, Bahas Kerjasama Publikasi dan Transparansi Anggaran
Mekargalih Giatkan “Jum’at Bersih” Warga dan Pemdes Bersinergi Jaga Lingkungan
Perkuat Solidaritas, Kapolres Garut Bersama Unsur Forkopimda Laksanakan Tarawih Keliling
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 19:21 WIB

Ketenangan Jiwa yang Terusik : Antara Kebebasan dan Kendali

Jumat, 14 Maret 2025 - 18:09 WIB

Pemdes Sarimukti Bersama Kemensos Bantu Tiara, Anak Usia 11 Tahun dengan Kelainan Kaki

Jumat, 14 Maret 2025 - 17:25 WIB

Aliansi Umat Islam Garut Gelar Audensi Panas dengan DPRD dan Pemkab

Jumat, 14 Maret 2025 - 15:07 WIB

Kapolres Garut Beserta Pengurus Bhayangkara Cabang Garut Bagikan Santunan Kepada Anak- Tunanetra

Jumat, 14 Maret 2025 - 13:57 WIB

Tunjukan Rasa Kepedulian, Sidokkes Polres Garut Salurkan Sembako

Berita Terbaru