Jalan Proklamasi Gelap dan Rusak,Warga Soroti Kontras Antara Slogan yang Jauh dari Kenyataan

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 31 Mei 2025 - 14:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Ruangrakyatgarut.com – Slogan “Garut Hebat” yang gencar dikampanyekan Pemerintah Kabupaten Garut kini mulai dipertanyakan warga. Salah satu yang angkat suara adalah Kang Dadel Lukman, aktivis sosial dan tokoh masyarakat Garut, yang menyayangkan buruknya kondisi Jalan Proklamasi salah satu akses vital kota yang kini rusak parah dan minim penerangan.

Jalan yang seharusnya menjadi nadi penghubung pusat kota dengan kawasan strategis justru menjadi momok bagi para pengguna jalan. Lubang-lubang besar dan padamnya lampu PJU menjadikan malam hari sebagai waktu paling rawan untuk berkendara.

“Apa arti slogan ‘Garut Hebat’ kalau jalan utama di jantung kota saja rusak dan gelap seperti ini?” sindir Dadel pada. Sabtu, 31 Mei 2025.

Jalan Vital yang Diabaikan

Jalan Proklamasi tidak hanya penting secara fungsional, tetapi juga strategis untuk perekonomian warga. Namun kenyataannya, kerusakan jalan dan gelapnya malam akibat matinya penerangan umum telah menyebabkan kecelakaan. Tak sedikit pengendara yang menjadi korban karena terperosok ke dalam lubang yang tidak tampak.

Dadel menilai, situasi ini sudah berlangsung cukup lama namun belum ditangani secara serius oleh pihak berwenang.

Dekat Kantor Partai, Tapi Tak Terurus

Ironi makin terasa karena jalan rusak tersebut berada tidak jauh dari kantor partai politik besar seperti Demokrat dan Gerindra, yang notabene memiliki perwakilan cukup signifikan di DPRD Garut. Namun, kehadiran mereka seolah tidak berpengaruh pada perbaikan fasilitas publik di sekitar mereka sendiri.

“Apa mereka tidak lewat jalan ini setiap hari?” cetus Dadel menyoal para wakil rakyat.

Pemerintah Dinilai Tak Peka

Kang Dadel mengungkapkan bahwa dirinya telah menyampaikan persoalan ini ke pejabat terkait, termasuk kepada Syakur Putri, namun belum membuahkan hasil. Ia menekankan bahwa masyarakat butuh aksi, bukan pencitraan.

“Jangan tunggu viral baru bertindak. Jalan layak itu kebutuhan, bukan bonus,” tegasnya.

Slogan Tanpa Implementasi

Slogan “Garut Hebat” yang marak di berbagai baliho kota juga dikritisi. Menurut Dadel, kebesaran sebuah daerah tidak diukur dari baliho, melainkan dari seberapa aman dan layaknya fasilitas dasar seperti jalan dan penerangan.

“Kalau jalan utama saja rusak, bagian mana yang bisa disebut hebat?” tanyanya retoris.

Dadel menegaskan bahwa kritik ini lahir dari kecintaannya terhadap Garut, dan berharap pemerintah tidak alergi terhadap suara rakyat.

Dorongan Evaluasi dan Transparansi

Dukungan terhadap kritik ini terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Mereka mendesak evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dinas terkait serta transparansi anggaran untuk jalan dan PJU.

“Kalau jalan saja tak mampu dikelola, bagaimana bisa bicara soal pembangunan yang lebih besar?” ucap seorang pelaku usaha di Jalan Proklamasi.

Publik Menanti Tindakan Nyata

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Dinas PUPR Garut atau pejabat terkait. Namun jelas, masyarakat sudah bosan dengan janji. Mereka menanti kerja nyata.

Jalan Proklamasi bukan sekadar aspal berlubang ia kini menjadi simbol kegagalan pemerintah dalam menjawab kebutuhan dasar warganya. (Red)
Baca Juga :  Seleksi Perangkat Desa di Kecamatan Tarogong Kidul Berjalan Sukses dan Transparan: Camat Ahmad Mawardi Tegaskan Tidak Ada Intimidasi,Netralitas Jadi Prinsip Utama

Berita Terkait

Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera: Catatan Hari Ibu dari WBI Garut tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Mendorong UMKM
Polsek Banjarwangi dan Warga Gotong Royong Bersihkan Longsor di Jalan Banjarwangi–Singajaya
Derita Penyakit Tulang Bertahun-tahun, Pemuda Garut Harapkan Bantuan Pemerintah
Redistribusi Tanah Bermasalah di Garut, FWPLG Tuding BPN Lalai dan Sarat Maladministrasi
Bazar Fair 2025 SDN 1 Karangmulya Perkuat Silaturahmi Lewat Kuliner Tradisional dan Kesenian Sunda
Sambut Libur Nataru 2026, TWA Gunung Papandayan Jadi Pilihan Utama Wisata Keluarga
Konfercab VI PDIP Tetapkan Kepengurusan Baru DPC Garut Periode 2025–2030
Pantai Sayang Heulang Garut Selatan Siap Sambut Libur Nataru 2026, Destinasi Favorit Wisata Alam Keluarga
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 Desember 2025 - 23:55 WIB

Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera: Catatan Hari Ibu dari WBI Garut tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Mendorong UMKM

Senin, 22 Desember 2025 - 21:42 WIB

Polsek Banjarwangi dan Warga Gotong Royong Bersihkan Longsor di Jalan Banjarwangi–Singajaya

Senin, 22 Desember 2025 - 19:54 WIB

Derita Penyakit Tulang Bertahun-tahun, Pemuda Garut Harapkan Bantuan Pemerintah

Senin, 22 Desember 2025 - 12:48 WIB

Redistribusi Tanah Bermasalah di Garut, FWPLG Tuding BPN Lalai dan Sarat Maladministrasi

Senin, 22 Desember 2025 - 10:53 WIB

Bazar Fair 2025 SDN 1 Karangmulya Perkuat Silaturahmi Lewat Kuliner Tradisional dan Kesenian Sunda

Berita Terbaru