Garut, Nusaharianmedia.com – Ketua Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS), Tedi Sutardi, menyoroti angka pengangguran di Indonesia yang mencapai 5,2 persen pada 2024. Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan serius bagi stabilitas ekonomi dan efektivitas kebijakan pembangunan.
“Tingkat pengangguran yang masih tinggi mencerminkan bahwa kebijakan pembangunan belum sepenuhnya berhasil menciptakan lapangan kerja yang cukup. Pemerintah perlu lebih proaktif dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang lebih inklusif,” ujar Tedi Sutardi, Senin (24/03/2025).
Ia menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama pengangguran adalah ketidaksesuaian keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, minimnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan yang relevan, serta lambatnya pertumbuhan sektor-sektor padat karya.
Tedi menekankan perlunya strategi pembangunan ekonomi yang lebih inklusif untuk mengatasi masalah ini.
“Pemerintah harus memperkuat sektor UMKM, meningkatkan investasi, serta mempercepat program pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja agar angkatan kerja lebih siap bersaing,” tegasnya.
Ia berharap ada sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam merancang kebijakan yang lebih efektif guna menekan angka pengangguran.
Dengan kebijakan yang tepat, tantangan ini dapat diatasi secara bertahap demi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. (DIX)
