Kegiatan religius yang rutin digelar oleh Pemerintah Desa Jatimulya ini tak hanya menjadi wadah silaturahmi dan pembinaan spiritual, tapi juga menjadi momentum strategis untuk mempererat hubungan antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Berlangsung dalam suasana hangat dan penuh khidmat, pengajian dihadiri oleh berbagai elemen, termasuk Forkopimcam Pameungpeuk, Kepala KUA, Ketua MUI Desa Jatimulya, jajaran pemerintah desa, tokoh pemuda, serta masyarakat umum yang antusias memadati masjid sejak pagi.
Kepala Desa Jatimulya, Zaenal Murtakin, S.Pd.I., dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar membangun masyarakat yang religius dan berakhlak. “Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi pemuda dan masyarakat untuk terus memperkuat nilai-nilai keimanan dan kebersamaan,” ujarnya.
Tausiyah yang dibawakan oleh Aceng Solehudin menambah kedalaman acara. Dengan tema “Pemuda Jatimulya Berakhlak Menuju Indonesia Emas”, Aceng mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi insan berilmu, tapi juga berakhlak dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Iptu Bangbang Sudarsono memanfaatkan momen untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas. Ia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat, terutama kalangan muda, dalam menjaga lingkungan yang aman dan kondusif. Ia juga mengingatkan soal kewaspadaan terhadap tindak kriminal seperti pencurian kendaraan bermotor, serta pentingnya penggunaan kunci ganda.
“Ketertiban dan keamanan bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi tanggung jawab kita bersama,” tegas Kapolsek.
Pesan-pesan tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat. Tokoh masyarakat Ahmad Nasir menyatakan, “Kehadiran Kapolsek membawa pesan moral yang penting. Kami merasa lebih dekat dengan polisi ketika mereka hadir langsung dalam kegiatan seperti ini.”
Pengajian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Ketua MUI Desa Jatimulya, sebagai penanda berakhirnya kegiatan yang tidak hanya menyejukkan jiwa, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan spiritual warga.
Melalui kehadiran di tengah masyarakat, jajaran Polsek Pameungpeuk menunjukkan bahwa membangun keamanan bisa dimulai dari ruang-ruang spiritual. Sinergi inilah yang menjadi pondasi kuat untuk menciptakan lingkungan desa yang tidak hanya aman secara fisik, tapi juga sejahtera secara moral. (AGS)