Pakar Hukum Soroti Pemilihan Ketua PGRI Pasirwangi: Jangan Ada Permainan, Harus Transparan!

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Nusaharianmedia.com – Proses pemilihan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tingkat Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat mulai mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan.

Di sisi lain, salah satu yang paling vokal menyuarakan pentingnya transparansi dan integritas dalam proses tersebut adalah pakar hukum sekaligus advokat senior, Syam Yousef Djojo.

Dalam keterangannya, Syam menegaskan bahwa PGRI bukanlah organisasi biasa, melainkan sebuah wadah terhormat yang mewakili suara dan kepentingan para guru. Oleh karena itu, menurutnya, setiap dinamika internal termasuk pemilihan ketua harus berlangsung secara demokratis dan bebas dari intervensi.

“Jangan sampai ada permainan. Proses pemilihan ini harus menjunjung tinggi nilai demokrasi dan integritas. PGRI adalah marwah organisasi guru, bukan alat kepentingan,” tegas Syam saat ditemui awak media. Selasa, (22/07/2025).

Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Menjelang hari pemilihan, sejumlah informasi mulai beredar terkait adanya indikasi kuat upaya penggiringan suara kepada calon tertentu. Beberapa pihak bahkan mencurigai adanya pengondisian dari oknum-oknum yang diduga memiliki agenda tersembunyi untuk menempatkan ‘orangnya’ di pucuk kepemimpinan PGRI Pasirwangi.

Dugaan intervensi tersebut sontak memicu kekhawatiran di kalangan anggota PGRI dan pemerhati pendidikan di daerah tersebut. Mereka menilai bahwa jika proses pemilihan tidak berlangsung secara jujur dan terbuka, maka hal itu bisa mencederai kepercayaan para anggota serta meruntuhkan kredibilitas organisasi yang selama ini dijunjung tinggi.

“Pemilihan ketua bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi bagaimana proses itu bisa mencerminkan nilai-nilai kejujuran dan demokrasi,” ujar salah satu aktivis pendidikan yang enggan disebutkan namanya.

Suara serupa juga datang dari sejumlah pengamat pendidikan yang mendorong agar panitia pelaksana dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemilihan menjaga netralitas. Mereka menekankan pentingnya menghindari segala bentuk manipulasi yang bisa menodai citra PGRI sebagai organisasi profesional dan independen.

“PGRI seharusnya menjadi rumah besar bagi seluruh guru, bukan dijadikan alat tawar-menawar kekuasaan ataupun arena politik praktis,” tutur seorang tokoh pendidikan dari wilayah Garut Utara.

Dalam beberapa kasus sebelumnya, praktik tidak sehat dalam pemilihan pengurus PGRI di tingkat kecamatan maupun kabupaten sempat mencuat ke permukaan. Oleh karena itu, banyak pihak menilai momentum pemilihan Ketua PGRI Pasirwangi kali ini harus menjadi pelajaran penting untuk memperbaiki sistem dan etika organisasi.

Syam Yousef Djojo pun mengingatkan, jika terdapat indikasi pelanggaran hukum, maka ia mendorong agar tidak segan-segan dilakukan investigasi lebih lanjut. Sebab menurutnya, PGRI adalah organisasi legal formal yang tetap berada dalam koridor hukum negara, dan setiap tindakan manipulatif di dalamnya bisa berkonsekuensi hukum.

“Jika ada dugaan intimidasi, pengondisian, atau bentuk tekanan lainnya, bisa saja itu masuk ke ranah pidana. Jangan dianggap sepele. Para guru juga punya hak hukum untuk menuntut keadilan,” ujar Syam menambahkan.

Seiring mendekatnya hari pemilihan, atmosfer di internal PGRI Pasirwangi pun semakin menghangat. Para anggota berharap agar seluruh tahapan dapat dikawal oleh pihak-pihak independen yang memiliki integritas tinggi.

Sementara,mereka ingin pemilihan yang tidak hanya menghasilkan pemimpin yang kompeten, tetapi juga lahir dari proses yang bersih dan bermartabat.

Kini, sorotan publik terhadap proses ini menjadi cermin bagi organisasi PGRI di seluruh wilayah untuk introspeksi dan memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai profesionalisme, demokrasi, serta akuntabilitas. (DIX)
Baca Juga :  Polsek Pameungpeuk Sambangi Desa untuk Ciptakan Situasi Kamtibmas yang Kondusif

Berita Terkait

Pemilihan Ketua PGRI Pasirwangi Diduga Sarat Intervensi,Aktivis Muda Garut Minta Demokrasi Jangan Dikhianati
Pemdes Sukabakti Bergerak Hadapi Kemarau: Sinergi Petani dan Aparat Jaga Ketahanan Air dan Pangan
Polsek Pasirwangi Monitoring Program Makan Bergizi Gratis di SDN 02 Padaasih
Polres Garut Gelar Razia Miras Puluhan Botol Disita di Tarogong Kidul
Kapolres Garut Tinjau Dapur SPPG,3.500 Porsi Makanan Siap Didistribusikan Ke 51 Sekolah
Pencarian Wisatawan Tenggelam di Puncak Guha,Tim SAR Gabungan Sisir Lautan Garut
Polsek Banyuresmi Lakukan Olah TKP Penemuan Mayat Pria di Pematang Sawah Sukasenang
Sat Lantas Menyapa: Ngobrol Santai Bareng Warga,Edukasi Lalu lintas di Tengah Operasi Patuh Lodaya 2025
Berita ini 44 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:45 WIB

Pakar Hukum Soroti Pemilihan Ketua PGRI Pasirwangi: Jangan Ada Permainan, Harus Transparan!

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:33 WIB

Pemilihan Ketua PGRI Pasirwangi Diduga Sarat Intervensi,Aktivis Muda Garut Minta Demokrasi Jangan Dikhianati

Selasa, 22 Juli 2025 - 16:25 WIB

Pemdes Sukabakti Bergerak Hadapi Kemarau: Sinergi Petani dan Aparat Jaga Ketahanan Air dan Pangan

Selasa, 22 Juli 2025 - 10:22 WIB

Polsek Pasirwangi Monitoring Program Makan Bergizi Gratis di SDN 02 Padaasih

Selasa, 22 Juli 2025 - 10:20 WIB

Polres Garut Gelar Razia Miras Puluhan Botol Disita di Tarogong Kidul

Berita Terbaru

Hukum & Kriminal

Polres Garut Gelar Razia Miras Puluhan Botol Disita di Tarogong Kidul

Selasa, 22 Jul 2025 - 10:20 WIB