Prabowo Sindir Vonis Koruptor dengan Kerugian Ratusan Triliun : ” Hukum Harus Tegak dan Tidak Pandang Bulu”

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 30 Desember 2024 - 21:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta,Nusaharianmedia.com – Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, kembali menyoroti isu korupsi di Indonesia dalam pidato refleksi akhir tahun. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menegaskan pentingnya penegakan hukum yang adil dan tegas, terutama terhadap pelaku korupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah.

Prabowo menyindir sejumlah kasus korupsi besar yang melibatkan pejabat dan perusahaan-perusahaan besar dengan kerugian negara yang sangat signifikan. “Kita tidak bisa membiarkan kasus-kasus korupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun hanya dihukum dengan vonis yang ringan atau bahkan tidak ada tindak lanjut. Hukum harus tegak, tanpa pandang bulu,” ujar Prabowo dengan tegas.

Korupsi dengan Kerugian Ratusan Triliun

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah dihadapkan pada sejumlah kasus korupsi besar yang melibatkan angka kerugian negara yang mencapai ratusan triliun rupiah. Mulai dari proyek infrastruktur, dana bansos, hingga kasus korupsi di sektor energi dan sumber daya alam, kerugian yang ditimbulkan sangat mengkhawatirkan.

Namun, banyak pihak merasa bahwa vonis terhadap para koruptor dalam kasus-kasus besar tersebut tidak sebanding dengan besarnya kerugian negara. Prabowo mengingatkan agar kasus-kasus tersebut tidak hanya menjadi sorotan sesaat, melainkan harus ada upaya serius untuk menindak tegas pelaku korupsi, terutama yang memiliki dampak luas terhadap masyarakat dan perekonomian negara.

“Korupsi bukan hanya merugikan negara, tetapi juga merusak kepercayaan rakyat terhadap pemerintah. Oleh karena itu, kita harus berkomitmen untuk menjadikan Indonesia bebas dari praktik-praktik korupsi,” tambahnya.

Pentingnya Transparansi dan Akuntabilitas

Prabowo juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan untuk mencegah terjadinya korupsi. Ia berharap bahwa aparat penegak hukum, termasuk KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian, bisa bekerja dengan lebih efektif dalam memberantas korupsi, tanpa takut atau terpengaruh oleh kekuatan politik.

“Korupsi bisa berkembang jika ada celah atau ketidakterbukaan dalam proses pemerintahan. Kita harus berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dalam setiap kebijakan dan penggunaan anggaran negara. Semua harus dipertanggungjawabkan dengan jelas,” ujar Prabowo. Senin, (30/12/2024).

Tantangan dalam Pemberantasan Korupsi

Prabowo mengakui bahwa pemberantasan korupsi di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Namun, ia tetap optimis bahwa jika ada komitmen bersama antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat, maka masalah korupsi bisa ditanggulangi dengan lebih baik.

“Masyarakat Indonesia sudah mulai sadar dan peduli terhadap pentingnya menjaga keuangan negara. Saya yakin, dengan dukungan semua pihak, kita bisa menciptakan Indonesia yang bersih dari korupsi,” tandasnya.

Pentingnya Pendidikan Anti-Korupsi

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Prabowo juga menyarankan agar pendidikan anti-korupsi mulai diterapkan sejak dini di berbagai institusi pendidikan. “Kita harus menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas kepada generasi muda kita, agar di masa depan mereka bisa menghindari praktik-praktik yang merugikan bangsa,” tuturnya.

Harapan untuk Tahun 2025

Menutup pidatonya, Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama berjuang mengurangi praktik korupsi dan memastikan Indonesia menjadi negara yang lebih baik di tahun 2025. Ia menegaskan bahwa hanya dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Indonesia dapat meraih kemajuan yang sesungguhnya. (Alfart M Fathir)

Baca Juga :  Tragedi Bendera Jatuh di Hardiknas Garut: Paskibra Menangis, Ketua LSM Gapermas Soroti Kesiapan Panitia

Berita Terkait

Dedy,Kisah Inspirasi: Menjembatani Dunia Jurnalisme,Bisnis dan Peternak Bebek Selama Satu Dekade
Amplop Rp15 Ribu Picu Gejolak: Dugaan Pelecehan Profesi Wartawan oleh Oknum Kepala Puskesmas Cisompet Tuai Kecaman
Respon Cepat Polsek Malangbong atasi Laka Lantas di Sukamanah
Okky Caressa: KNPI Harus Jadi Rumah Besar Pemuda Tanpa Sekat Organisasi
Kapolres Garut Melayat Ke Kediaman Almarhum Ketua MUI Kabupaten Garut K.H.Sirojul Munir
Dibalik Janji Sertifikat Gratis: Diduga Warga Mekarsari Jadi Korban Komersial PTSL Berkedok Pemberdayaan
Ketika Langit Menangis dan Rumah Roboh: Potret Pilu Ibu Entin di Pelosok Garut Selatan yang Luput dari Perhatian
Polisi Kawal Ketat Penyaluran BLT di Nanjungjaya, Pastikan Bantuan Tepat dan Tidak Berkurang
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 14:30 WIB

Dedy,Kisah Inspirasi: Menjembatani Dunia Jurnalisme,Bisnis dan Peternak Bebek Selama Satu Dekade

Kamis, 31 Juli 2025 - 13:20 WIB

Amplop Rp15 Ribu Picu Gejolak: Dugaan Pelecehan Profesi Wartawan oleh Oknum Kepala Puskesmas Cisompet Tuai Kecaman

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:03 WIB

Respon Cepat Polsek Malangbong atasi Laka Lantas di Sukamanah

Rabu, 30 Juli 2025 - 23:28 WIB

Okky Caressa: KNPI Harus Jadi Rumah Besar Pemuda Tanpa Sekat Organisasi

Rabu, 30 Juli 2025 - 16:25 WIB

Dibalik Janji Sertifikat Gratis: Diduga Warga Mekarsari Jadi Korban Komersial PTSL Berkedok Pemberdayaan

Berita Terbaru