Sekolah Masih Berbayar? Janji Pendidikan Gratis Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi Dipertanyakan

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 10 April 2025 - 17:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut, Nusaharianmedia.com – Janji Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk menghadirkan pendidikan gratis dari tingkat dasar hingga menengah menumbuhkan harapan besar di kalangan masyarakat.

Namun fakta di lapangan atau realitas di berbagai sekolah memperlihatkan kenyataan berbeda. Pungutan dalam berbagai bentuk seperti uang bangunan, pembelian seragam, dan kontribusi komite masih dirasakan oleh para orang tua murid.

Janji Tak Sejalan dengan Realita

Kendati Dedi Mulyadi menegaskan penolakannya terhadap segala bentuk pungutan, kebijakan tersebut belum menyentuh hingga akar pelaksanaannya. Banyak sekolah memanfaatkan forum komite untuk menarik iuran dari wali murid, membuat konsep sekolah gratis hanya menjadi slogan yang belum membumi.

PPDB dan Masalah Transparansi yang Belum Tuntas

Isu lain yang mencuat adalah penerimaan peserta didik baru (PPDB). Meskipun sistem zonasi diklaim akan diperbaiki untuk lebih adil dan terbuka, praktik jual beli kursi dan “titipan” masih marak, menunjukkan betapa dalamnya persoalan transparansi dalam sistem pendidikan kita.

Keterbatasan Dana BOS, Sekolah Terjepit

Dana BOS yang tidak mencukupi untuk menutup seluruh kebutuhan operasional sekolah menjadi dalih utama pihak sekolah saat membebankan biaya tambahan pada orang tua siswa.

Sementara tanpa dukungan anggaran yang lebih kuat dari pemerintah pusat dan daerah, larangan pungutan berpotensi menyulitkan pihak sekolah dalam menjalankan fungsinya secara optimal.

Masyarakat Menagih Aksi, Bukan Narasi

Bagi masyarakat, terutama orang tua siswa seperti Mamad (54) asal Garut, janji pendidikan gratis harus hadir dalam bentuk nyata, bukan hanya ucapan dalam kampanye.

Transparansi penggunaan anggaran, penghapusan pungutan, dan sanksi tegas terhadap pelanggaran adalah hal yang dinantikan rakyat. Jika tidak, maka “sekolah gratis” akan terus menjadi mitos yang tak kunjung jadi kenyataan. (DIX)

Baca Juga :  Polres Garut Bagikan Baksos Bersama Elemen Mahasiswa, Aliansi BEM, OKP dan Serikat Pekerja dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 H

Berita Terkait

Dinkes Garut dan Muhammadiyah Bersinergi Sukseskan Cek Kesehatan Gratis di Sekolah
KH. Aceng Malki Anggota DPRD provinsi Dorong Percepatan Perda Kepemudaan di Kabupaten Garut
KerjaSama Dinkes dan MPKU, SD Muhammadiyah 5 Garut Wujudkan Sekolah Ramah Kesehatan
Rendy Destra: Rapimda Berjalan Lancar Meski Penuh Dinamika, Agil Syahrizal Diusung Melalui Proses Demokratis
Sekdes Mekarjaya Aktif Salurkan Bantuan Beras dan Kawal Program Pembinaan Desa
Polsek Banjarwangi Cek TKP Longsor yang Menimpa Rumah Warga
Dedi Rudiana, Kepala Desa yang Menginspirasi: Masyarakat Cikelet Nobatkan Kades Cigadog sebagai Teladan Kepemimpinan
Pemdes Situsari Gelar Pencermatan RPJMDes dan Evaluasi RKPDes 2025: Landasan Strategis Menuju Pembangunan Desa yang Lebih Responsif dan Terarah
Berita ini 43 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 17:34 WIB

Dinkes Garut dan Muhammadiyah Bersinergi Sukseskan Cek Kesehatan Gratis di Sekolah

Jumat, 8 Agustus 2025 - 13:42 WIB

KerjaSama Dinkes dan MPKU, SD Muhammadiyah 5 Garut Wujudkan Sekolah Ramah Kesehatan

Senin, 4 Agustus 2025 - 15:34 WIB

Rendy Destra: Rapimda Berjalan Lancar Meski Penuh Dinamika, Agil Syahrizal Diusung Melalui Proses Demokratis

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Sekdes Mekarjaya Aktif Salurkan Bantuan Beras dan Kawal Program Pembinaan Desa

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:50 WIB

Polsek Banjarwangi Cek TKP Longsor yang Menimpa Rumah Warga

Berita Terbaru