Camat Tarogong Kidul, Ahmad Mawardi, AP.,SE yang memimpin langsung koordinasi Forkopimcam dalam kegiatan ini, dengan tegas menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan seleksi adalah buah dari komitmen semua pihak dalam menjaga profesionalitas dan integritas.
“Seleksi ini kami kawal bersama Forkopimcam dengan prinsip utama: netralitas total. Tidak ada ruang bagi intimidasi, intervensi politik, atau pesanan dari siapapun. Semua diserahkan pada mekanisme seleksi yang sudah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan,” ujar Ahmad Mawardi saat diwawancarai awak media setelah pihak panitia melakukan pengumuman langsung hasil seleksi pada. Senin, (28/07/2025).
Seleksi Digelar di Sejumlah Desa, Diikuti Puluhan Peserta
Proses seleksi perangkat desa ini dilaksanakan di sejumlah desa yang memiliki kekosongan jabatan perangkat di beberapa jabatan. Setiap desa membentuk Panitia Penjaringan dan Penyaringan (P3D) secara mandiri, namun tetap berada dalam pengawasan ketat dari unsur kecamatan dan Forkopimcam.
Peserta yang mendaftar berasal dari berbagai latar belakang, baik lulusan baru, pemuda desa, maupun warga yang telah memiliki pengalaman kerja. Untuk menjamin kualitas, proses seleksi dilakukan secara berbasis komputer, serta disertai wawancara yang menggali aspek etika, pemahaman regulasi desa, dan loyalitas terhadap sistem pemerintahan.
“Kami di kecamatan hanya memastikan bahwa seluruh proses di masing-masing desa tidak keluar dari jalur aturan. Bahkan untuk soal ujian pun dibuat terpusat dengan pengawasan panitia kabupaten,” jelas Ahmad Mawardi.
DPMD Kabupaten Garut: Ini Standar Baru Seleksi Perangkat yang Bersih
Kepala Bidang Pemerintahan Desa pada DPMD Kabupaten Garut, Idad Badrudin, SE, yang turut hadir dalam monitoring seleksi menyebut bahwa apa yang terjadi di Tarogong Kidul bisa menjadi standar baru dalam proses pengisian perangkat desa di Garut.
“Hari ini kita menyaksikan bahwa ketika Forkopimcam tegas menjaga netralitas, maka proses seleksi akan menghasilkan perangkat desa yang berkualitas, diterima masyarakat, dan bebas dari tuduhan permainan atau politik dagang jabatan,” kata Idad.
Ia menambahkan, DPMD mendorong agar seluruh kecamatan meniru pola seleksi di Tarogong Kidul, termasuk dengan membangun sistem pengawasan yang aktif dan melibatkan pihak kepolisian serta TNI untuk menjamin kondusifitas.
Unsur Forkopimcam: Kamtibmas Terjaga, Masyarakat Puas
Sementara itu, Danramil 1111/Tarogong dan Kapolsek Tarogong Kidul juga memberikan dukungan penuh terhadap jalannya seleksi. Menurut mereka, salah satu indikator keberhasilan adalah tidak adanya laporan gesekan sosial, aduan intimidasi, maupun keberpihakan panitia terhadap salah satu calon.
“Kita siap mengawal pelaksanaan dari awal hingga akhir. Tujuannya jelas, supaya proses ini steril dari permainan kotor yang bisa memicu konflik horizontal. Alhamdulillah sejauh ini aman, kondusif, dan hasilnya bisa diterima,” ujar Kapolsek.
Tokoh Masyarakat Beri Apresiasi: Kembalikan Marwah Desa
Sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai desa menyampaikan apresiasi atas ketegasan camat dan jajaran Forkopimcam dalam menjaga netralitas. Salah satunya datang dari tokoh pemuda Desa Haurpanggung, Rohmat Nasir, yang menyebut bahwa hasil seleksi tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Dulu ada saja cerita titipan, tekanan dari elite, atau permainan uang. Sekarang alhamdulillah sangat beda. Kami rakyat bisa merasakan kejujuran sistemnya. Perangkat yang terpilih benar-benar hasil seleksi, bukan hasil lobi,” ujarnya.
Camat: Jangan Ada Lagi Praktik Transaksional di Desa
Dalam penutup keterangannya, Camat Ahmad Mawardi kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi praktik-praktik politik uang dalam urusan pengisian jabatan di desa.
“Kalau masih ada yang coba-coba beli jabatan atau menekan panitia, akan kami proses sesuai aturan. Kami ingin desa-desa di Tarogong Kidul dipimpin oleh orang-orang yang bersih, kredibel, dan punya semangat melayani,” tegasnya.
Ia berharap bahwa perangkat desa yang telah lolos seleksi segera dilantik dan bekerja dengan penuh tanggung jawab, melayani masyarakat tanpa membedakan latar belakang, serta menjadi motor penggerak pembangunan desa.
Keteladanan dari Camat Tarogong Kidul
Kecamatan Tarogong Kidul hari ini telah memberikan contoh nyata bahwa penyelenggaraan seleksi perangkat desa bisa berjalan adil dan bersih, jika ada kemauan politik yang kuat dari aparatur pemerintahan.
Keteladanan dari Ahmad Mawardi dan jajaran Forkopimcam patut dijadikan rujukan di tengah maraknya praktik transaksional dalam pengisian jabatan di akar rumput.
Dengan semangat transparansi, Tarogong Kidul telah menanamkan kepercayaan baru kepada masyarakatnya: bahwa desa bukan lagi tempat jual beli jabatan, melainkan rumah pengabdian bagi para pelayan rakyat sejati. (Red)