Nusaharianmedia.com — Kisah pilu Pak Yaman Suryamin (57), guru honorer penyandang disabilitas di Kabupaten Garut yang hanya menerima gaji Rp90 ribu per bulan, akhirnya mendapat perhatian serius. Setelah kasus ini ramai diberitakan media online dan mendapat sorotan publik, BAZNAS Kabupaten Garut langsung turun tangan memberikan bantuan.
Sebelumnya, laporan mengenai kondisi Pak Yaman disampaikan oleh Abah Muda, Ketua Pemuda Akhir Zaman, yang mengungkapkan bahwa permohonan bantuan dana yang diajukan Pak Yaman ke BAZNAS Garut sudah 9 bulan lamanya tak kunjung direspons. Hal tersebut menimbulkan kekecewaan, mengingat Pak Yaman masuk kategori 8 asnaf penerima zakat yang berhak dibantu, terutama karena statusnya sebagai difabel dengan penghasilan sangat minim.
Viralnya pemberitaan di sejumlah media membuat publik bergerak, hingga akhirnya pihak BAZNAS Garut menyatakan siap membantu.
“Alhamdulillah, setelah cerita Pak Yaman ramai di media, BAZNAS langsung menurunkan tim untuk menyalurkan bantuan. Ini tentu sangat berarti bagi Pak Yaman dan keluarganya,” ujar Abah Muda, Senin (25/8/2025).
Menurutnya, bantuan tersebut tidak hanya berupa santunan konsumtif, tetapi juga diarahkan untuk modal usaha sebagaimana yang diharapkan Pak Yaman, agar ia bisa mandiri dan tidak hanya mengandalkan gaji kecil sebagai guru honorer.
“Pak Yaman ingin berdikari, punya usaha kecil agar bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Kami berharap bantuan dari BAZNAS ini tidak hanya sesaat, tapi juga berkelanjutan sehingga benar-benar mengangkat kesejahteraan beliau,” tambah Abah Muda.
Kabar turunnya bantuan BAZNAS Garut disambut haru oleh keluarga Pak Yaman. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang peduli, terutama kepada masyarakat dan media yang sudah menyuarakan kisahnya hingga akhirnya mengetuk hati para pemangku kebijakan.
“Saya sangat bersyukur, doa saya terkabul. Terima kasih kepada semua yang sudah membantu menyuarakan, juga kepada BAZNAS yang akhirnya menanggapi,” ucap Pak Yaman singkat dengan mata berkaca-kaca.
Kasus ini menjadi bukti bahwa publikasi media memiliki peran penting dalam mendorong keadilan sosial. Selain itu, juga mengingatkan lembaga pengelola zakat agar lebih responsif terhadap laporan masyarakat yang benar-benar membutuhkan. (Rus)