Tedi Sutardi Mantap di Garda Depan: Kolaborasi Antara LIBAS dan RAGAP Konsisten Bela Lingkungan di Garut

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 5 Mei 2025 - 18:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Nusaharianmedia.com – Komitmen menjaga kelestarian lingkungan terus dikobarkan Ketua Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS) dan Rakyat Peduli Garut (RAGAP), Tedi Sutardi.

Dalam berbagai kesempatan ,menunjukkan tekad kuat untuk berada di garis terdepan melawan perusakan alam yang masih marak terjadi di Kabupaten Garut.

“Kami tidak akan mundur. Selama saya masih bisa berdiri, selama RAGAP masih berdiri, kami akan berjuang untuk menyelamatkan lingkungan Garut dari segala bentuk perusakan,” tegas Tedi saat diwawancarai usai melakukan rapat koordinasi dan evaluasi tentang rencana penanaman pohon di kantor Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Ditrilk Garut. Senin, (05/05/2025).

Pernyataan itu bukan sekadar janji kosong. Selama kepemimpinannya, di Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS) dan saat ini tergabung di RAGAP, dia telah melaksanakan berbagai aksi nyata. Mulai dari penanaman pohon, patroli di kawasan rawan penebangan liar, pembersihan sungai, hingga advokasi kepada pemerintah dan penegak hukum terkait pelanggaran lingkungan.

Menurut Tedi, semua ini dilakukan karena kecintaannya terhadap tanah kelahiran dan keprihatinannya melihat kondisi lingkungan yang semakin terancam.

“Kami mendapati masih banyak praktik penebangan liar, galian ilegal, dan pencemaran sungai yang dilakukan tanpa memikirkan dampaknya. Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi? Pemerintah punya keterbatasan, karena itu masyarakat harus ambil peran,” ujarnya.

Salah satu aksi terbaru RAGAP adalah penanaman 1.000 bibit pohon di kawasan lereng Gunung Cikuray, yang melibatkan para pemuda desa sekitar. Kegiatan ini tidak hanya menanam pohon, tetapi juga memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga hutan sebagai sumber kehidupan.

“Kami ingin masyarakat menjadi penjaga, bukan perusak. Karena hutan yang rusak akan membawa bencana untuk kita semua,” tambah Tedi.

Lebih jauh, Tedi juga menyoroti lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan. Ia mengaku kecewa karena beberapa laporan masyarakat tidak ditindaklanjuti secara maksimal. Meski demikian, ia mengingatkan anggotanya untuk tetap bersabar dan tidak bertindak anarkis.

“Kami percaya proses hukum, tapi kami juga tidak akan tinggal diam kalau ada perusakan di depan mata. Kami siap turun langsung menghentikan pelaku, tentu dengan cara yang tetap mengedepankan hukum,” jelasnya.

Tedi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan. Menurutnya, menjaga lingkungan bukan hanya tugas aktivis, melainkan kewajiban bersama.

“Kami membuka pintu bagi siapa pun yang mau bergabung. Tidak perlu jadi anggota resmi, cukup ikut menanam, ikut bersih-bersih, atau minimal tidak ikut merusak, itu sudah kontribusi besar,” katanya penuh semangat.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, dalam tanggapannya, mengapresiasi langkah-langkah RAGAP yang konsisten menjaga lingkungan.

“Gerakan masyarakat seperti RAGAP ini sangat kami dukung. Kami siap berkolaborasi untuk kegiatan monitoring, penanaman pohon, dan edukasi masyarakat. Perlindungan lingkungan akan lebih kuat kalau ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat,” ungkapnya.

Sebelumya Tedi Sutardi, seorang aktivis yang gencar dalam memerangi adanya kerusakan lingkungan terutama Galian C ilegal yang semakin marak di Kabupaten Garut , Jawa Barat.

“Kita butuh gerakan akar rumput seperti ini. Mereka yang langsung berhadapan dengan persoalan di lapangan, mereka yang tahu kondisi sebenarnya. Ini bentuk partisipasi publik yang harus terus difasilitasi,” kata Tedi.

Kehadiran RAGAP di bawah komando Tedi Sutardi menjadi harapan baru bagi banyak pihak yang peduli lingkungan. Meski tantangan besar menghadang, Tedi dan kawan-kawan menunjukkan bahwa menjaga bumi adalah perjuangan panjang yang tak mengenal kata menyerah.

Dengan langkah nyata dan semangat kebersamaan, mereka terus mengibarkan bendera perjuangan di garda depan perlindungan lingkungan Garut.

“Selama bumi masih berputar, selama langit masih menaungi kita, perjuangan ini akan terus hidup,” pungkas Tedi. (DIX)
Baca Juga :  Polres Garut Bersama Forkopimda Gelar Aksi Bersih Sampah di Sungai Cimanuk Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

Berita Terkait

Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera: Catatan Hari Ibu dari WBI Garut tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Mendorong UMKM
Polsek Banjarwangi dan Warga Gotong Royong Bersihkan Longsor di Jalan Banjarwangi–Singajaya
Derita Penyakit Tulang Bertahun-tahun, Pemuda Garut Harapkan Bantuan Pemerintah
Redistribusi Tanah Bermasalah di Garut, FWPLG Tuding BPN Lalai dan Sarat Maladministrasi
Bazar Fair 2025 SDN 1 Karangmulya Perkuat Silaturahmi Lewat Kuliner Tradisional dan Kesenian Sunda
Sambut Libur Nataru 2026, TWA Gunung Papandayan Jadi Pilihan Utama Wisata Keluarga
Konfercab VI PDIP Tetapkan Kepengurusan Baru DPC Garut Periode 2025–2030
Pantai Sayang Heulang Garut Selatan Siap Sambut Libur Nataru 2026, Destinasi Favorit Wisata Alam Keluarga
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 Desember 2025 - 23:55 WIB

Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera: Catatan Hari Ibu dari WBI Garut tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Mendorong UMKM

Senin, 22 Desember 2025 - 21:42 WIB

Polsek Banjarwangi dan Warga Gotong Royong Bersihkan Longsor di Jalan Banjarwangi–Singajaya

Senin, 22 Desember 2025 - 19:54 WIB

Derita Penyakit Tulang Bertahun-tahun, Pemuda Garut Harapkan Bantuan Pemerintah

Senin, 22 Desember 2025 - 12:48 WIB

Redistribusi Tanah Bermasalah di Garut, FWPLG Tuding BPN Lalai dan Sarat Maladministrasi

Senin, 22 Desember 2025 - 10:53 WIB

Bazar Fair 2025 SDN 1 Karangmulya Perkuat Silaturahmi Lewat Kuliner Tradisional dan Kesenian Sunda

Berita Terbaru