ATR/BPN dan KemenKopUKM Sinergi Perkuat Akses Permodalan UMKM Lewat Program Lokamodal di Garut

- Jurnalis

Kamis, 25 September 2025 - 22:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nusaharianmedia.com (25 /09/2025) – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) meneguhkan komitmen memperkuat akses permodalan bagi pelaku UMKM melalui kegiatan Roadshow Lokomotif Akses Permodalan (Lokamodal) di Kabupaten Garut.

 

Wakil Menteri ATR/BPN yang diwakili H. Ossy Dermawan, B.S., M.Sc., hadir mewakili Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Acara turut dihadiri Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, S.T., Bupati Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU., jajaran Baznas, perwakilan DPRD, Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto, S.I.K., M.A.P., Danramil, serta pimpinan lembaga keuangan daerah, termasuk BJB dan Pegadaian. Dari ATR/BPN hadir Kakanwil BPN Jawa Barat, Yuniar Hikmat Ginanjar, S.H., M.H., Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Freddy Polintama, S.T., M.Si., serta jajaran kepala kantor pertanahan se-Jawa Barat.

 

Reforma Agraria dan Akses Modal

 

Dalam sambutannya, Ossy Dermawan menyampaikan salam hormat dari Menteri AHY sekaligus menegaskan pentingnya sinergi lintas kementerian.

 

“UMKM menyumbang lebih dari 50% PDB Indonesia. Bahkan saat pandemi, UMKM terbukti tangguh. Karena itu, kolaborasi ATR/BPN dan Kementerian UMKM akan semakin kita perkuat melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada kesempatan hari ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Dedikasi di Balik Layar Operasi Ketupat Lodaya 2025: Polres Garut Tunjukkan Wajah Humanis dan Profesionalisme

 

 

Ossy menjelaskan dua pilar utama Reforma Agraria, yakni penataan aset melalui sertifikasi tanah serta penataan akses melalui pemanfaatan tanah sebagai jaminan pembiayaan. Dengan sertifikat tanah, masyarakat akan lebih mudah mengakses modal dari bank maupun lembaga keuangan.

 

Sebagai wujud nyata, ATR/BPN menyerahkan 10 sertifikat tanah lintas sektoral kepada petani, nelayan, dan pelaku UMKM. “Bila reforma agraria dikawinkan dengan program UMKM, dampaknya akan dahsyat bagi bangsa,” tegasnya.

Loka Modal: Membuka Akses Non-KUR

 

Deputi Usaha Mikro KemenKopUKM, Riza A. Damanik, Ph.D., IPU., mengungkapkan bahwa meski penyaluran KUR di Garut telah mencapai Rp1,2 triliun untuk 30 ribu UMKM sepanjang Januari–September 2025, masih ada 69% UMKM yang belum tersentuh pembiayaan.

 

“Melalui Lokamodal, kita ingin membuka pintu lebih lebar. Ini bukan hanya soal dana, tapi soal keberlanjutan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi nasional,” jelas Riza.

 

Program Lokamodal didesain sebagai alternatif pembiayaan non-KUR yang menyasar pelaku usaha mikro di sektor produktif, terutama pertanian dan industri kecil.

 

Dari Garut untuk Indonesia

 

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyebut inisiatif ini sebagai inovasi yang lahir dari kolaborasi.

Baca Juga :  Momentum Sumpah Pemuda, Ketua KNPI Garut Agil Syahrizal Apresiasi Gerakan Bikers Subuh Akbar: “Jadikan Subuh Awal Perubahan”

“Alhamdulillah, inisiatif Deputi Usaha Mikro ini bisa menyasar pelaku usaha kecil yang sebelumnya terpinggirkan. Lokamodal menjadi simbol kolaborasi dua kementerian untuk membuka akses pembiayaan di seluruh Indonesia,” ucapnya.

 

 

Ia juga mengapresiasi dukungan penuh Bupati Garut yang menghadirkan lebih dari 550 pelaku UMKM di pendopo Kabupaten Garut.

 

Pesan dari Garut

 

Bupati Garut menekankan pentingnya penyesuaian kebijakan NJOP dan Zona Nilai Tanah (ZNT) agar bisa mendukung peningkatan nilai aset masyarakat.

 

Pendopo Garut yang menjadi lokasi kegiatan pun menjadi saksi lahirnya gerakan ekonomi baru: tanah rakyat sebagai modal, UMKM naik kelas, dan ekonomi kerakyatan bergerak bersama.

 

Dengan ditandatanganinya MoU ATR/BPN dan Kementerian UMKM, pemerintah menegaskan tidak ada kuota bagi peserta program Lokamodal. Rentang pembiayaan pun variatif, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp700 juta, disesuaikan dengan kapasitas usaha.

 

Dari Garut, yang dikenal sebagai Swiss van Java, lahirlah pesan kuat: jika tanah diberi nilai tambah dan UMKM diberi akses modal, maka ekonomi Indonesia akan melaju tanpa henti. (Red.)

 

Berita Terkait

Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera: Catatan Hari Ibu dari WBI Garut tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Mendorong UMKM
Polsek Banjarwangi dan Warga Gotong Royong Bersihkan Longsor di Jalan Banjarwangi–Singajaya
Derita Penyakit Tulang Bertahun-tahun, Pemuda Garut Harapkan Bantuan Pemerintah
Redistribusi Tanah Bermasalah di Garut, FWPLG Tuding BPN Lalai dan Sarat Maladministrasi
Bazar Fair 2025 SDN 1 Karangmulya Perkuat Silaturahmi Lewat Kuliner Tradisional dan Kesenian Sunda
Sambut Libur Nataru 2026, TWA Gunung Papandayan Jadi Pilihan Utama Wisata Keluarga
Konfercab VI PDIP Tetapkan Kepengurusan Baru DPC Garut Periode 2025–2030
Pantai Sayang Heulang Garut Selatan Siap Sambut Libur Nataru 2026, Destinasi Favorit Wisata Alam Keluarga
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 Desember 2025 - 23:55 WIB

Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera: Catatan Hari Ibu dari WBI Garut tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Mendorong UMKM

Senin, 22 Desember 2025 - 21:42 WIB

Polsek Banjarwangi dan Warga Gotong Royong Bersihkan Longsor di Jalan Banjarwangi–Singajaya

Senin, 22 Desember 2025 - 19:54 WIB

Derita Penyakit Tulang Bertahun-tahun, Pemuda Garut Harapkan Bantuan Pemerintah

Senin, 22 Desember 2025 - 12:48 WIB

Redistribusi Tanah Bermasalah di Garut, FWPLG Tuding BPN Lalai dan Sarat Maladministrasi

Senin, 22 Desember 2025 - 10:53 WIB

Bazar Fair 2025 SDN 1 Karangmulya Perkuat Silaturahmi Lewat Kuliner Tradisional dan Kesenian Sunda

Berita Terbaru