Kiprah Rena kembali tampak dalam peresmian Garut Kota Command Center pada beberapa waktu lalu yang menjadi wadah sinergi antar unsur masyarakat dan pemerintahan.
Di acara itu, ia memberi dukungan penuh terhadap program pelayanan kesehatan alternatif hasil inisiatif Forum UMKM Nusantara (FUN), berupa terapi tradisional dan pengobatan herbal gratis yang dilaksanakan setiap Rabu.
“Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian nyata kepada masyarakat. Tidak hanya terapi pijat, tetapi juga herbal, dan dilakukan rutin. Ini sangat dibutuhkan,” ungkap Rena saat di wawancarai diruang kerjanya. Rabu, (02/07/2025).
Menurutnya, program tersebut sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya dalam sektor kesehatan masyarakat berbasis komunitas. Rena juga mendorong agar inisiatif serupa dapat direplikasi di kecamatan lain.
“Kalau terbukti bermanfaat dan efektif, kami siap kembangkan ke wilayah lain di Garut,” tambahnya.
Pendekatan partisipatif seperti ini, menurut Rena, mampu menjangkau kelompok masyarakat yang kerap terpinggirkan dari layanan medis konvensional. Ia pun berharap kerja sama lintas sektor, termasuk UMKM dan komunitas lokal, dapat terus diperluas untuk menjawab kebutuhan riil warga.
Dalam kesempatan yang sama, Aas Sri Asih, pendiri Garut Kota Command Center, menjelaskan bahwa layanan kesehatan alternatif ini tidak hanya menyasar orang dewasa, tapi juga anak-anak, ibu hamil, hingga lanjut usia, dengan metode kombinasi terapi tradisional, herbal, dan edukasi nutrisi.
“Ini bukan hanya pemijatan biasa, tetapi integrasi antara metode tradisional dan pengetahuan modern untuk menjaga kesehatan,” jelas Aas.
Kiprah Rena tidak hanya terbatas pada sektor kesehatan. Ia juga dikenal aktif dalam pemberdayaan UMKM, pelestarian lingkungan, peningkatan kapasitas aparatur kelurahan, serta pengelolaan kebersihan dan tata kota. Kepemimpinannya mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Tak hanya duduk di balik meja, Rena kerap terjun langsung ke lapangan, menyapa masyarakat, meninjau kegiatan sosial, dan mendengar langsung persoalan warga. Pendekatan humanis ini yang membuatnya dicintai oleh berbagai kalangan, dari tokoh masyarakat, pelaku usaha kecil, hingga masyarakat umum.
Konsistensi dan kepedulian Rena dalam menata wajah Garut Kota menjadikan dirinya sebagai figur pemimpin perempuan yang inspiratif dan berdampak. Ia tidak hanya menjalankan amanah jabatan, tetapi menjadikannya sebagai alat untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkeadilan dan berpihak pada rakyat kecil.
Di sisi lain, warga Garut Kota patut berbangga memiliki sosok pemimpin seperti Rena Sudrajat, pemimpin lapangan sejati yang mengedepankan ketulusan, profesionalitas, dan kerja nyata. (DIX)