Jakarta, Nusaharianmedia.com – Rano Karno, seorang aktor legendaris yang dikenal luas melalui sinetron Si Doel Anak Sekolahan, tidak hanya meninggalkan jejak yang mendalam di dunia hiburan, tetapi juga di dunia politik. Lahir di Jakarta pada 8 Oktober 1960, Rano telah menjalani perjalanan hidup yang luar biasa, menginspirasi banyak orang dengan keberhasilannya di dua bidang yang sangat berbeda.
Perjalanan Karier di Dunia Hiburan
Rano Karno mulai terjun ke dunia seni peran sejak usia enam tahun. Debut pertamanya terjadi dalam film Si Doel Anak Betawi dan Rio Anakku pada tahun 1973. Namun, popularitasnya semakin melonjak setelah ia membintangi film Gita Cinta dari SMA pada 1979. Sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang tayang pada 1993-1997 menjadi salah satu karya fenomenalnya yang membawa namanya menjadi ikon di layar kaca Indonesia. Tak hanya sebagai pemeran utama, Rano juga terlibat sebagai sutradara dan produser.
Selain sinetron tersebut, Rano Karno juga telah membintangi lebih dari 80 film dan tujuh sinetron, menjadikannya sebagai salah satu aktor terbaik Indonesia. Sinetron Si Doel bahkan memiliki berbagai sekuel yang tetap diterima dengan baik oleh penonton.
Perjalanan Karier Politik
Popularitas yang dimilikinya di dunia hiburan membuka jalan bagi Rano untuk memasuki dunia politik. Pada 2008, ia dipercaya untuk mendampingi Ismet Iskandar dalam Pilkada Tangerang sebagai Wakil Bupati. Kemudian, pada 2012, Rano terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah. Karier politiknya semakin bersinar ketika ia diangkat menjadi Gubernur Banten pada 2015 setelah Ratu Atut tersangkut kasus hukum.
Namun, meskipun karier politiknya menjanjikan, pada Pilgub Banten 2017, Rano tidak berhasil memenangkan kursi gubernur. Meskipun demikian, ia memilih kembali ke dunia hiburan dan merilis Si Doel The Movie pada 2018, yang kembali menghidupkan kisah cinta segitiga antara Si Doel, Sarah, dan Zainab setelah 14 tahun berlalu.
Kehidupan Pribadi dan Pendidikan
Rano Karno merupakan sosok yang sangat menjaga keluarganya. Ia menikah dengan Hj. Dewi Indriati dan dikaruniai dua anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi. Rano menempuh pendidikan di SD Van Lith, SMP Van Lith, dan SMA Negeri 6 Jakarta, sebelum melanjutkan studi di Acting Course di Hollywood, Los Angeles, untuk mendalami seni peran lebih lanjut.
Penghargaan
Selama kariernya, Rano Karno meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Bintang Drama Pria Terfavorit dari Panasonic Awards 1997, Aktor Utama Terbaik FFI untuk film Taksi (1991), dan Unicef National Ambassador pada 1996. Rano juga sukses mengukir prestasi internasional dengan meraih Best Child Actor di FFA Taiwan pada 1974.
Kesimpulan
Rano Karno adalah contoh nyata seorang seniman yang mampu bertransformasi menjadi seorang pemimpin yang berpengaruh. Perjalanan hidupnya di dunia hiburan dan politik membuktikan bahwa kreativitas dan dedikasi dalam berkarya dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas. (Don)