Garut,Nusaharianmedia.com – Peringatan Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 April dimanfaatkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Garut, Ayi Suryana, SE, sebagai momentum untuk menyerukan kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian bumi.
Dalam sebuah kegiatan penanaman pohon yang digelar di wilayah Tarogong Kaler, Ayi menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup generasi mendatang.
“Hari Bumi bukan sekadar agenda tahunan yang kita rayakan secara simbolis. Ini adalah momen untuk merenung dan memperkuat komitmen kita terhadap pelestarian alam. Bumi kita saat ini menghadapi tekanan yang luar biasa – dari deforestasi, pencemaran, perubahan iklim, hingga eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan,” tutur Ayi di hadapan para peserta kegiatan.
Menurutnya, krisis iklim dan kerusakan lingkungan bukanlah isu global semata, tetapi sudah menjadi persoalan lokal yang dirasakan oleh masyarakat Garut secara nyata. Ia mencontohkan berbagai bencana alam seperti banjir, longsor, serta kekeringan yang melanda beberapa kecamatan di Garut dalam beberapa tahun terakhir sebagai bukti bahwa alam sudah mulai ‘memberi peringatan’.
“Kita sering lupa, bahwa bumi ini punya sistem keseimbangan. Ketika keseimbangan itu dirusak, maka bencana adalah konsekuensi yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, mulai sekarang mari kita ubah pola pikir kita. Alam bukan objek untuk dieksploitasi, tapi mitra hidup yang harus dijaga dan dihormati,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ayi Suryana juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, komunitas, dunia pendidikan, hingga pelaku usaha untuk bersama-sama membangun kesadaran lingkungan. Ia menilai, upaya pelestarian alam tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh segelintir orang atau institusi.
“Perubahan dimulai dari diri sendiri. Tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik, hemat energi, dan aktif menanam pohon adalah langkah kecil tapi sangat bermakna. Jika setiap warga Garut melakukannya, saya yakin kita bisa memberi kontribusi besar bagi keberlanjutan bumi,” tambahnya.
Kegiatan peringatan Hari Bumi di Tarogong Kaler ini turut melibatkan berbagai komunitas pecinta alam, pelajar, tokoh agama, serta organisasi kepemudaan. Selain penanaman pohon, juga dilakukan aksi bersih-bersih lingkungan dan edukasi tentang pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Ayi berharap kegiatan semacam ini tidak berhenti sebagai seremonial tahunan, melainkan menjadi kebiasaan yang ditanamkan sejak dini.
“Saya dorong agar sekolah-sekolah, pesantren, kantor pemerintahan, hingga desa-desa membangun program rutin cinta lingkungan. Kita bisa jadikan Garut sebagai kabupaten yang peduli lingkungan, ramah terhadap alam, dan tangguh menghadapi perubahan iklim,” ucapnya.
Di akhir kegiatan, Ayi menegaskan komitmennya sebagai wakil rakyat untuk terus mendorong lahirnya kebijakan daerah yang pro-lingkungan. Ia menyebut perlunya penguatan regulasi dalam hal perlindungan kawasan lindung, pengendalian limbah industri, serta pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat.
“Ke depan, DPRD Garut akan terus mendorong kebijakan yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan. Karena bagi saya, keberhasilan pembangunan bukan hanya diukur dari sisi ekonomi, tetapi juga dari keberhasilan kita menjaga kelestarian alam dan kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya. (Eldy)