Bertempat di Aula Suardja Atma Saputra Mapolres Garut, kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh buruh terkemuka dari berbagai organisasi, di antaranya Ketua KASBI Galih, Ketua SARBUMUSI Opik, Ketua K.SPSI Moh. Arisandi, Ketua DPC K-SPSI Andri H., Ketua PUK SPA SPSI Wahyudin, Ketua SPG Noviani, Ketua FSPTN SPSI Yayat Wahyudi, Ketua SBTG Tactical Didin Jalaludin, Ketua SPJM Helmi Fauzi, serta Ketua DPC FSB NIKEUBA Ishak Iskandar.
Acara diawali dengan suasana penuh kehangatan melalui sesi ramah tamah dan makan bersama. Tidak sekadar ajang Halal Bihalal pasca Idul Fitri, pertemuan ini juga menjadi forum strategis untuk berdialog mengenai berbagai isu ketenagakerjaan serta tantangan menjaga stabilitas keamanan di tengah dinamika sosial masyarakat Garut.
Dalam sambutannya, Kapolres Garut menekankan pentingnya memperkuat komunikasi dan kolaborasi antara kepolisian dan komunitas buruh. Ia menyoroti persoalan meningkatnya angka pengangguran sebagai faktor yang dapat memperburuk kondisi sosial, termasuk memicu kenaikan tingkat kriminalitas.
“Tingginya angka pengangguran menjadi perhatian serius kami. Ini berkaitan langsung dengan meningkatnya potensi gangguan keamanan. Untuk itu, kami mengajak seluruh elemen buruh dan pekerja untuk ikut berkontribusi dalam menjaga stabilitas di lingkungan masing-masing,” tegasnya.
Lebih lanjut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang menegaskan kesiapan Polres Garut untuk menjadi jembatan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ketenagakerjaan, termasuk kasus-kasus yang sempat mencuat seperti polemik di PT. Danbi Internasional.
“Kami terbuka untuk membantu memfasilitasi penyelesaian sengketa ketenagakerjaan. Kepolisian hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga memastikan keadilan ditegakkan bagi semua pihak,” tambahnya.
Momentum ini juga dimanfaatkan Kapolres untuk mengajak seluruh serikat buruh memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) dengan pendekatan yang lebih produktif dan konstruktif. Ia mengusulkan agar perayaan May Day diisi dengan kegiatan sosial, seperti bakti sosial, donor darah, ataupun aksi solidaritas kemanusiaan, alih-alih melakukan aksi demonstrasi yang berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban.
“Saya berharap tahun ini kita bisa menampilkan wajah buruh yang bukan hanya sebagai pejuang kesejahteraan, tetapi juga sebagai motor penggerak aksi sosial yang membangun solidaritas dan kebersamaan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ajakan Kapolres Garut ini mendapat sambutan positif dari para pimpinan serikat buruh yang hadir. Mereka menyatakan kesiapan untuk terus mempererat hubungan dengan kepolisian serta turut menjaga situasi kondusif, khususnya menjelang peringatan May Day.
Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen bersama dalam membangun kemitraan strategis antara Polres Garut dan komunitas buruh demi mewujudkan Garut yang aman, damai, dan sejahtera.
Diharapkan, kegiatan seperti ini menjadi pondasi kuat bagi upaya bersama dalam mengatasi tantangan sosial di Kabupaten Garut, serta membangun masa depan ketenagakerjaan yang lebih adil dan berkelanjutan. (DIX)