Tidak hanya sekadar jargon, solidaritas yang terjalin di Sukabakti tercermin nyata dalam sinergi antara Pemerintah Desa (Pemdes), Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) SKB Mandiri.
BUMDes SKB Mandiri bukan sekadar lembaga usaha desa yang berjalan sendiri, melainkan motor penggerak ekonomi lokal yang mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.
Direktur BUMDes SKB Mandiri, Feri Feryanto, dalam wawancara khusus, pada saat terima gabah sebanyak 3 Ton kiriman dari darah tak henti-hentinya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah ikut mendorong kemajuan BUMDes.
“Saya benar-benar bersyukur dan bangga. Tidak mungkin BUMDes berdiri kokoh tanpa adanya kerja sama yang erat antara Pemdes, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan seluruh masyarakat. Mereka semua memberikan dukungan moral, material, maupun keamanan sehingga kami bisa fokus mengembangkan usaha,” tutur Feri penuh semangat. Jum’at (09/05/2025).
Saat ini, BUMDes SKB Mandiri telah mengelola sejumlah unit usaha berbasis potensi lokal, mulai dari usaha simpan pinjam, penyediaan air bersih, hingga penjajakan pengembangan wisata desa.
Langkah-langkah strategis ini bukan tanpa tujuan: semuanya dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan warga, menciptakan lapangan kerja lokal, dan membuka peluang baru bagi generasi muda Sukabakti.
“Kami tidak ingin BUMDes hanya sekadar formalitas yang ada namanya di atas kertas, tapi tidak memberikan manfaat. Kami ingin setiap program benar-benar menyentuh kehidupan warga, mulai dari memberikan akses permodalan, membantu usaha kecil, hingga mengembangkan potensi wisata yang nantinya bisa mengundang pengunjung dari luar,” tambah Feri dengan penuh optimisme.
Peran Pemdes Sukabakti, yang dinakhodai Kepala Desa Wawan Gunawan, tak kalah penting.
Pemdes berkomitmen mendorong BUMDes menjadi lembaga yang profesional, transparan, dan akuntabel. Dalam setiap tahap, mulai dari perencanaan hingga pelaporan keuangan, Pemdes memastikan bahwa tata kelola BUMDes berjalan sesuai aturan.
“BUMDes adalah ujung tombak pembangunan desa. Kami di Pemdes selalu berusaha menjadi fasilitator sekaligus pengawas agar BUMDes bisa bergerak dengan baik. Tidak boleh ada praktik yang menyimpang atau merugikan warga. Semua harus terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Wawan.
Sementara itu, kehadiran Babinsa dan Bhabinkamtibmas menjadi penjaga stabilitas dan ketertiban desa. Babinsa Sukabakti menekankan bahwa keamanan adalah syarat utama agar pembangunan berjalan lancar.
“Kalau suasana aman, pengurus BUMDes dan masyarakat bisa bekerja dengan tenang. Kami selalu siap membantu mengawal dan mendampingi kegiatan yang ada di desa,” katanya.
Bhabinkamtibmas Sukabakti pun sejalan, aktif mendampingi kegiatan-kegiatan BUMDes maupun program desa lain untuk memastikan suasana tetap harmonis. “Kami ingin membangun kedekatan dengan warga. Jangan sampai ada konflik atau masalah yang mengganggu jalannya pembangunan,” ujarnya.
Tak hanya di bidang ekonomi, BUMDes SKB Mandiri juga memiliki peran sosial yang besar. Melalui program pemberdayaan, BUMDes membantu warga kurang mampu, mendukung kegiatan kepemudaan, dan terlibat dalam kegiatan keagamaan di desa.
Semua ini menjadi bagian dari visi besar untuk menjadikan Sukabakti sebagai desa yang bukan hanya maju secara ekonomi, tapi juga kuat secara sosial dan budaya.
Menutup pernyataannya, Feri Feryanto menyampaikan harapan besar agar semangat kebersamaan ini tidak hanya berhenti di hari ini, tetapi terus berlanjut ke depan.
“Inilah kekuatan kita. Kalau kita tetap kompak, saya yakin Sukabakti akan menjadi contoh nyata desa maju dan mandiri secara ekonomi. Mari kita terus bekerja bersama, saling mendukung, dan menguatkan demi kemajuan desa tercinta,” pungkasnya.
Semangat solidaritas yang diperlihatkan di Sukabakti menjadi bukti bahwa pembangunan desa bukan semata-mata soal pembangunan fisik, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, solidaritas, dan kerja sama antarelemen masyarakat.
Langkah-langkah positif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Garut maupun di seluruh Indonesia: bahwa ketika semua pihak bersatu, tidak ada tantangan yang tidak bisa dihadapi bersama. (Red)