Kunjungan tersebut tidak hanya merupakan bagian dari perjalanan politik, tetapi juga sebuah pengabdian pribadi yang menjalin kedekatan antara dunia politik dan pesantren.
Pesantren Fadilah Al Kodar di Tarogong memang memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan kehidupan pribadi salah satu tokoh politik Garut, yaitu Eldy Supriadi. Menurut pengakuan Eldy, istri beliau adalah bagian dari keluarga besar pesantren ini, yang menjadikan Garut sebagai bagian integral dalam perjalanan hidupnya, baik dalam konteks rumah tangga maupun aktivitas politik.
Oleh karena itu, kunjungan ke pesantren ini bukan hanya sekadar agenda politik, tetapi lebih kepada penghormatan terhadap sejarah dan nilai-nilai spiritual yang ada di dalamnya.
Eldy, yang merupakan Ketua Pembina PPRG (Persaudaraan Pangkas Rambut Garut) serta tokoh politik lokal, mengungkapkan bahwa hubungan antara dunia politik dan pesantren selalu terjalin erat. Hal ini terlihat dalam komitmen Partai Demokrat yang terus berupaya menjaga hubungan baik dengan pesantren-pesantren di seluruh Indonesia, termasuk di Garut. “Partai Demokrat memiliki kedekatan khusus dengan pesantren, dan ini menjadi bagian penting dalam perjuangan politik kami,” ujar Eldy. Senin (28/04/2025)
Perjalanan Keluarga dan Kisah Politik
Dalam kesempatan ini, Dr. Ir. E. Herman Khaeron, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, berbagi kisah perjalanan hidupnya yang juga memiliki keterkaitan erat dengan Garut. Khaeron menceritakan bagaimana Garut, yang merupakan tempat bulan madu bersama istrinya, menjadi bagian dari perjalanan rumah tangga mereka. Kisah tersebut disampaikan dengan penuh kehangatan, menambah kedalaman makna dari kunjungan ini.
“Garut memiliki kenangan yang sangat indah bagi saya dan keluarga. Di sini, saya belajar banyak hal, tidak hanya tentang politik, tetapi juga tentang kehidupan pribadi dan spiritual,” ungkap Herman Khaeron. Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan tokoh-tokoh agama dan pesantren, karena pesantren memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter bangsa.
Pesantren Fadilah Al Kodar dan Peranannya dalam Masyarakat
Pesantren Fadilah Al Kodar, yang dipimpin oleh Ibu RD Drs. Hj. Ucu Habibah, merupakan salah satu pesantren yang memiliki peran besar dalam pendidikan agama dan sosial di Garut. Sebagai sesepuh pesantren, Ibu Ucu menyambut kedatangan Herman Khaeron dan rombongan dengan hangat. Selain itu, beliau juga mengungkapkan rasa syukur atas terjalinnya silaturahmi ini, yang dapat mempererat hubungan antara pesantren dan dunia politik.
“Silaturahmi ini sangat berharga. Kami di pesantren selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan semua elemen masyarakat, termasuk dunia politik, karena kami percaya bahwa kerja sama yang baik akan membawa kemaslahatan bersama,” ujar Ibu Ucu. Beliau menambahkan bahwa pesantren selalu terbuka untuk berbagai pihak yang ingin berkolaborasi dalam membangun Garut, baik dari segi pendidikan, sosial, maupun politik.
Kegiatan Politik dan Spiritual yang Saling Menguatkan
Kunjungan ini bukan hanya soal mengenang masa lalu atau berbagi cerita, tetapi juga tentang membangun masa depan. Eldy Supriadi menekankan bahwa hubungan yang baik antara dunia pesantren dan dunia politik harus terus dijaga, mengingat pesantren memainkan peran vital dalam mendidik generasi muda dengan nilai-nilai agama dan moral yang kuat.
“Kami percaya bahwa politik harus berpihak pada kepentingan umat. Oleh karena itu, menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pesantren adalah langkah strategis yang akan membawa manfaat besar, baik bagi masyarakat Garut maupun bangsa Indonesia,” kata Eldy.
Selain itu, pesantren juga menjadi tempat untuk memperkuat karakter bangsa dengan dasar agama yang kokoh. Dalam berbagai kesempatan, Ibu Ucu selalu menekankan pentingnya pendidikan spiritual bagi generasi muda agar mereka tidak hanya cerdas dalam ilmu dunia, tetapi juga dalam memahami nilai-nilai agama yang menjadi landasan hidup mereka.
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Dalam akhir pertemuan, baik Sekjen DPP Partai Demokrat maupun sesepuh Pesantren An Najah menyatakan harapan agar hubungan ini dapat terus terjalin dengan baik. Mereka sepakat bahwa kolaborasi antara dunia politik dan pesantren sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik, terutama dalam pembangunan moral dan pendidikan di Garut.
“Semoga kunjungan ini menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat antara dunia politik dan pesantren. Kami berharap, melalui silaturahmi ini, kita bisa bersama-sama membangun Garut yang lebih baik dan sejahtera,” tutup Dr. Ir. E. Herman Khaeron.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk mempererat tali silaturahmi, kunjungan ini menjadi simbol penting dari usaha bersama dalam membangun masa depan Garut yang lebih baik, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, pendidikan, dan sosial. (Red)